Ilustrasi - Prajurit dan relawan berusaha memadamkan api yang membakar semak belukar pada lahan gambut di Kelurahan Simpang Pelabuhan Dalam, Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)
Sumarjito, Kepada Daerah Operasional II Kapuas, Kalimantan Tengah
Sumarjito adalah komandan regu pengendali kebakaran hutan dan lahan, Manggala Agni di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau. Beliau mengerahkan segala daya upaya memadamkan api yang tidak terkendali penyebarannya. Beliau memimpin regu-regu Manggala Agni bersama tim penanggulangan bencana kabut asap melakukan aksi pemadaman kebakaran. Beliau saat saya hubungi awal Oktober lalu sempat terserang batuk akibat menghirup banyak kabut asap. Bukan hanya kabut asap biasa, beliau menghirup asap langsung di dekat lahan yang terbakar.
Menurut Sumarjito, pasukan Manggala Agni DAOPS (Daerah operasional) II saat kebakaran hutan dan lahan mengganas, semua regu yang dimilikinya terjun ke lapangan hampir tanpa istirahat. Pada saat kebakaran hebat dan kabut asap tebal pada tanggal 9 Oktober 2015, regu 001  melakukan pemadaman di wilayah Kecamatan Jebiren Kabupaten Pulang Pisau. Regu 002 juga melakukan pemadaman di Kuala Kapuas Kabupaten Kapuas. Sedangkan regu 002 terjun ke Desa Tuanan Kec. Mantangai bersama LSM BOS MAWAS dan bersama-sama masyarakat melakukan pemadaman di lokasi rehabilitasi orang utan. Manggala Agi bahu membahu ‘melawan asap’ bersama tim lain dari BPBD. TNI. POLISI M.A.DISBUNHUT, BPK INDUK., BALAKAR. BPK MANDIRI dan regu pemadam ponpes AL AMIN.
Saya mendapat kiriman beberapa gambar bagaimana beliau dan pasukannya berjibaku memadamkan api sampai menginap beberapa hari. Pasukan Mangga Agni ini selain berani mati(in) api, mereka tak kenal tak kenal putus asa. Meskipun tak ada air saat kebakaran, dengan alat seadanya, seperti ranting kayu, mereka tetap bekerja penuh semangat.
[caption caption="Sumarjito dan pasukan Mangga Agni Daops II Kapuas sedang memadamkan api dalam kondisi tidak ada air di Kabupaten Kapuas Kalteng (dpk Sumarjito, Oktober 2015)"]
Saya sangat ikut sedih prihatin mendengar pengakuan beliau bahwa saking sibuknya beliau dan pasukan memadaman kebakaran hutan dan lahan, kebun karet miliknya tak sempat beliau selamatkan. Duh sedihnya. Tapi saya tambah bersimpati dan kagum kepada beliau.
Sumarjito adalah sosok pahlawan yang saya miliki pada masa bencana kabut asap ini. Beliau sebagai abdi negara memiliki dedikasi luar biasa. Demi menjalankan amanah menyelamatkan harta dan nyawa serta lingkungan beliau relakan harta milik sendiri terbakar.
Sumarjito memberi makna tentang kepahlawanan yang nyata bahwa seorang pahlawan tak peduli kehilangan harta bahkan nyawa demi untuk menjalankan tugas mulia
Joko, Warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Di Palangkaraya, Saya mengenal  Joko, warga yang mampu bergerak dan menggerakkan orang lain untuk ‘melawan asap’. Padahal saya tahu beliau sendiri saat kabut asap sangat pekat di Palangkaraya, kondisinya sedang terserang batuk dan flu akibat banyak menghirup dauara berbahaya. Beliau tak pedulikan fisiknya. Beliau masih dan terus  terjun ke lapangan ikut memadamkan kebakaran bersama tim relawan.