Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inilah Para Pemaku Pohon di Kota-kota Indonesia (Edisi Iklan Bisnis)

20 Januari 2014   15:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah hampir dua pekan relawan penyelamat pohon dari aksi pemakuan beraksi. Relawan dari beberapa kota di Indonesia mulai mendokumentasikan kondisi pepohonan yang "teraniaya" oleh aksi pemakuan.  Mereka dengan sukarela kemudian men-share hasil "jepretannya" untuk bisa diketahui masyarakat umum.

Beragam obyek menempel dan tertancap di pepohonan. Yang sedang marak adalah penempelan alat peraga kampanye baik gambar caleg maupun bendera partai politik dengan cara memakunya di pepohonan. Tak kalah banyaknya adalah iklan bisnis yang bertebaran menempel di batang pohon di kota-kota di Indonesia

Pepohonan yang menjadi "korban kekerasan" para pemaku ini umumnya dalah tanaman penghijauan yang berada di lokasi strategis. Sebagian pepohonan ini berada di jalur hijau yang merupakan bagian dari hutan kota. Keberadaan pepohonan di jalur hijau ini secara ekologis dan estetis sangat besar manfaatnya. Namun dengan menempelnya iklan dan alat peraga kampanye estetika dan fungsi pepohonan menjadi rusak. Pepohonan seperti tempat menaruh "sampah visual". Penempatan iklan bisnis dan alat peraga kampanye ini juga merusak aset Negara berupa pepohonan yang anggaran penanamannya juga dibiayai Negara. Pemaku pohon ini pun juga tidak memberi kontribusi dari pajak "reklame" mereka. Sebaliknya justru mereka merugikan Negara dengan rusaknya pepohonan.

Setelah saya mempublikasikan para pemaku pohon dari kalangan parpol dan caleg (baca Inilah 'Para Pemaku Pohon' di Kota-kota Indonesia (Edisi Caleg)), kini giliran pepohonan yang tersakiti oleh menempelnya iklan bisnis akan tersaji di tulisan ini. Relawan Penyelamat Pohon dari Gorontalo, Jakarta, Malang dan Tangerang, berhasil mengumpulkan hasil dokumentasi mereka dalam sepekan ini. Obyek iklan bisnis yang menempel diantaranya Badut, Kredit Kendaraan Bermotor, Sedot WC, dll. Sebagian gambar bahkan dilengkapi dengan posisi geografis berupa koordinat. Sangat akurat dan update.

Berikut gambar-gambar yang berhasil dikumpulkan relawan penyelamat pohon di lapangan.

[caption id="attachment_307105" align="aligncenter" width="661" caption="Foto Pepohonan yang dipaku untuk iklan bisnis di Kota Gorontalo (dok. Mhawan-Gorontalo)"][/caption] [caption id="attachment_307107" align="aligncenter" width="661" caption="Foto pepohonan yang dipaku di wilayah Jakarta untuk Iklan Bisnis (dok. Dewi-Jakarta)"]

1390206892581275910
1390206892581275910
[/caption] [caption id="attachment_307108" align="aligncenter" width="659" caption="Foto pepohonan yang dipaku di wilayah Pasuruan (dok. Hericahyo-Malang)"]
1390206959712406375
1390206959712406375
[/caption] [caption id="attachment_307110" align="aligncenter" width="504" caption="Foto pohon yang dipaku di wilayah Tangerang (dok -Yudhis - Tangerang)"][/caption] Yuk, lindungi pepohonan yang sudah ditanam dan dirawat dengan susah payah dari aksi pengrusakan. Salam lestari! Bagi sahabat yang ingin bergabung dengan relawan penyelamat pohon, silahkan klik judul dibawah ini : Bergabunglah Bersama Kami Relawan Penyelamat Pohon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun