Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Mursi, Presiden Baru Mesir

30 Juni 2012   09:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 2447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13410465921806978167

[caption id="attachment_191642" align="aligncenter" width="620" caption="Dr. Muhammad Mursi Presiden Terpilih Mesir (dok. Kompas.com)"][/caption]

Banyak media memberitakan kekaguman banyak orang terhadap sosok Dr. Muhammad Mursi, presiden terpilih Mesir. Banyak pemimpin dunia memberi selamat atas kemenangan Mursi dalam pemilihan umum yang berlangsung demokratis dan damai. Banyak orang men-share biografi, pidato perdana Mursi dan sikapnya setelah tepilih jadi Prsiden di jejaring sosial. Tak hanya tentang Mursi, tapi juga tentang keluarga yang membuat banyak orang dan media mempopulerkan Presiden yang berasal dari gerakan perjuangan Ikhwanul Muslimin ini.

Anak petani yang lahir pada 20 Agustus 1951 di Desa Al Adawa, Provinsi Al Syarqiya, Mesir bagian timur, dari keluarga sangat sederhana. Ayahnya hanyalah seorang petani dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Mursi mendapat gelar insinyur dari Universitas Kairo dengan nilai istimewa pada tahun 1975. Kemudian dia meraih gelar master di bidang teknik dari universitas yang sama. Pendidikan doktor ditempuhnya di University of Southern California, yang diselesaikannya pada tahun 1982.

Mursi kemudian menjadi asisten profesor pada California State University di Northridge, California, antara tahun 1982 dan 1985. Pada masa itu pula, Mursi sempat bekerja di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Setelah itu, Mursi pulang ke Mesir dan menjadi dosen teknik pada Universitas Zagaziq hingga tahun 2010. Di universitas tersebut, Mursi meraih gelar profesor. (Baca Kompas.com : Dari Penjara Ke Istana).

Dari sekelumit kehidupan beliau yang termuat di media saya tertarik merenungi beberapa sikap yang patut dicontoh oleh siapapun terutama pada pemimpin. Beberapa teladan yang bisa dicontoh sebagai pemimpin bangsa dari Mursi yakni (Baca Kompas.com : Hari-hari Pertama Presiden Terpilih Muhammad Mursi)

1. Sistem pengamanan diperlonggar agar tidak mengganggu lalu lintas

Sumber pasukan pengawal presiden (paswalpres) mengungkapkan, Mursi meminta sistem pengamanannya diperlonggar dan konvoi kendaraan yang mengiringi saat bepergian dikurangi supaya tidak mengganggu lalu lintas.

Bagaimana dengan pejabat di Indonesia? Jangankan seorang presiden, Bupati atau walikota ketika melintas di jalan, membuat semua harus mengalah dan memacetkan jalanan lain.

2. Menolak pindah dari rumah kontrakannya

Pihak paswalpres telah meminta secara resmi agar Mursi pindah dari rumah kontrakannya sekarang yang agak jauh dari kantor presiden di Istana Al Ittihadiyah, ke Istana Al Salam yang berdampingan. Namun, Mursi masih menolak pindah.

Kalau di Indonesia adakah pejabat tetap betah di rumah kontrakan atau rumah lamannya? Sementara fasilitas mewah telah menanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun