Ada yang berbeda di Simpang Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan pada Ramadhan tahun ini. Simpang tiga yang ramai dengan kendaraan berhenti dan bergerak memgikuti rambu lampu lalu lintas kini bertambah ramai. Ada apa gerangan?
Sekelompok anak muda setiap sore selama dua hari berturut turut nongkrong secara rutin di Simpang Kampus USU. Mereka membentangkan spanduk, melintas di zebra cross, mengambil foto dan mendekati pengendara. Mereka itu sedang membagikan makanan pembuka untuk buka puasa yang sering disebut takjil. Dengan gesit anak muda, laki perempuan menyelusup setiap celah di lampu merah membagi makanan takjl bagi yang membutuhkan. Mereka begitu menikmati dan sangat enjoy melakukan aktivitas kebaikan ini.Â
 Seorang relawan pembagi bernama Arbi Handika takjil menuturkan pada saya,
"Awalnya mereka gak mau menerima takjil, Pak. Mereka ragu dengan makanan takjil, apa aman tau jangan-jangan beracun."
Saya memaklumi kejadian ini. Sebagai orang yang tidak dikenal kemudian secara tiba-tiba berbagi makanan, membuat warga tidak langsung percaya meski ini aktivitas kebaikan.
Waktu berjalan terus. Para relawan pembagi makanan takjil tak kenal lelah dan bosan. Hujan deras juga tak mampu menghentikan aksi mereka turun ke jalan di Bulan Ramadhan ini. Mereka akhirnya mendapat tempat di hati warga yang melintas di Simpang Kampus USU. Program Tajil on the Road atau disingkat ToR ini malahan mendapat sambutan kaum muda di Medan. Banyak anak muda lain yang bergabung pada kegiatan ToR. Awalnya hanya 5 relawan di awal-awal kegiatan ini berjalan, kemudian bertambah sampai 18 orang tiap hari.
Saat saya ingin memberikan takjil di tempat biasanya, kami berjalan dan menjumpai seorang kakek yang menghampiri saya untuk memintak 1 bungkus takjil. Kakek itu berkata,
"Ini bukan untuk saya, tetapi ada cucu dirumah yang lagi puasa ingin sekali menikmati makanan yang enak"
Esi merasa sangat terketuk hatinya. Ternyata masih banyak orang yang harus kita perhatikan. Begitu mulianya juga sang kakek dikarenakan tidak mampu untuk membeli namun dia berusaha untuk menyenangkan si cucu yang tengah berpuasa.