Saat gempa besar diatas 6 SR mengguncang Lombok, spontan mengundang simpati banyak pihak. Salah satu pihak yang tergerak hatinya membantu meringankan beban saudaranya yang tertimpa musibah adalah para relawan.
Relawan ini umumnya tergabung dalam organisasi resmi yang merupakan mitra pemerintah dalam penanggulangan bencana. Ada juga relawan berasal dari komunitas yang memiliki solidaritas yang kuat.Â
Sebagian mereka ada juga relawan perorangan yang datang ke Lombok untuk membantu apa saja yang bisa dikerjakan untuk meringankan beban pengungsi bencana alam Gempa Bumi.
Saya ke Lombok bergabung dengan teman-teman dari lembaga RELAWAN INDONESIA untuk Kemanusiaan (RELINDO). Kami membuka posko peduli gempa lombok di Lombok Timur, Mataram dan Lombok Utara sejak gempa besar pertama 29 Juli 2018.Â
Usai gempa besar kedua berkekuatan 7.0 SR, aktivitas kerelawanan kami pusatkan di Lombok Utara karena kondisi disana paling parah terkena dampak.
Relawan dari berbagai provinsi hadir dan berkiprah bersama RELINDO. Ada relawan dari Sumut, Kaltara, Kalteng, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Sulbar, selain juga relawan yang berasal dari NTB.Â
Relawan ini tak digaji dan bahkan sebagian besar berangkat dengan dana sendiri. Titipan bantuan donatur hanya disisihkan sedikit untuk operasional selama tugas di lapangan.
Selama bertugas di lokasi gempa khususnya di Lombok Utara, warga setempat dan aparat sangat menghargai dan menghormati relawan. Mobilitas untuk aksi kemanusiaan relawan diberi kemudahan.Â
Saat jalanan macet, kami diberi jalur khusus untuk lewat agar segera tiba di lokasi. Saat berbelanja barang kebutuhan di pasar atau di toko kami dilayani secara prioritas dan dibantu dengan cepat.Â