Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hari Pohon Sedunia, Semua Butuh Pohon

21 November 2017   13:47 Diperbarui: 22 November 2017   04:27 2655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Saat rapat kabinet, tidakkah Bapak Presiden menyadari bahwa Bapak duduk di kursi yang berasal dari pohon, minum air putih dari hutan yang masih sesak pepohonan dan menulis di kertas yang juga berasal dari pohon.

Saat anggota dewan bersidang, tidakkan Bapak dan Ibu memahami bahwa bangunan yang ditempati banyak disusun dari hasil pepohonan. Sepatu yang Bapak dan ibu pakai berasal dari hewan yang makan dari dedaunan berasal dari pepohonan dan air dari hulu sungai yang masih berhutan.

Bupati sedang makan bersama pejabat teras pemerintah. Apakah Bapak atau Ibu Bupati ingat bahwa makanan yang dimakan tak lepas dari peran pohon? Air yang mengairi sawah tempat padi tumbuh yang dimakan dalam bentuk nasi berasal dari hulu sungai yang berhutan lebat penuh pepohonan. Sayur yang lezat tumbuh karena tanah yang subur dari pupuk organik dari dedaunan dan ranting pohon yang busuk. Daging yang nikmat dirasa berasal dari peternakan yang penuh dengan pepohonan yang menyejukkan binatang peliharaan.

Ketika guru-guru mengajar, tidakkah merenung, bahan ajar mereka berasal darimana? Buku dan kertas alat mengajar hampir semuanya berasal dari pohon. Pensil juga berasal dari pohon. Kursi, meja, papan tulis dan bangunan, pohonlah yang membentuk semua alat itu. Ketika praktek Ilmu Pengetahuan Alam, pohon adalah obyek paling mudah dan lengkap untuk dijadikan pengetahuan tanpa batas.

Tentara, pelindung NKRI. Mereka berlatih di hutan sehingga menjadi prajurit tangguh. Tentara Indonesia disegani dunia karena ketangguhan dalam perang di hutan, dimana pepohonan menjadi tameng, tempat istirahat, tempat mencari makan dan menyerang lawan. Hutan menjadi benteng terkuat yang sulit ditembus musuh. Adapun pohon adalah tiang dan dinding-dindingnya yang menbuat benteng pertahanan negara ini sangat kuat.

Ilustrasi: Shutterstock
Ilustrasi: Shutterstock
Mahasiswa tergantung pada pohon. Setiap catatan ilmu yang diperoleh harus tertuang di kertas. Semua jawaban ujian tertuang di kertas. Buku-buku ajar dan jurnal lebih mudah dibaca bila terbuat dari kertas. Era milenial pohon tetap tak tergantikan. Apalagi saat istirahat kuliah, betapa nikmatnya berteduh dibawah pohon yang meniupkan udara segar sehingga energy jiwa dan raga terisi kembali.

Bagi anak-anak, bermain dengan pohon adalah bentuk permainan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan fisik, mental dan spiritual. Anak-anak yang bermain dengan pohon, akan terlihat sehat, kuat, berani dan sayang dengan ciptaan Tuhan. Mereka menguatkan lengan dan kakinya saat naik pohon. Mereka menaikkan adrenalin dan nyalinya menuju pucuk pohon. Mereka menikmati kebesaran Tuhan saat sudah sampai diposisi tertinggi dari pohon.

Bahkan orang sakitpun butuh pepohonan untuk segera sembuh. Dengan melihat pemandangan yang hijau dan mendengar suara burung, semangat orang sakit untuk sembuh menjadi meningkat. Tak cukup hanya obat fisik, pepohonan sebagai obat psikis diperlukan untuk kesembuhan orang sakit.

Seniman juga butuh pohon untuk inspirasi karya-karyanya. Puisi pohon, novel pohon, musik pohon, film pohon dan banyak karya seni dan budaya tergantung dengan keberadaan pohon.

Semua butuh pohon, siapapun mereka.

Selamat Hari Pohon Sedunia. Pohon adalah istana bagi bejuta makhluk hidup. Menanam pohon di dunia berharap mendapat surga di akhirat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun