Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Manfaat Antar Jemput Anak Sekolah

29 Oktober 2017   17:49 Diperbarui: 29 Oktober 2017   18:43 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Hampir dua tahun saya lalui aktivitas menjadi pengantar dan penjemput anak sekolah di Medan. Ada rasa jenuh dan bosan awalnya. Ada rasa terganggu. Kadang ingin bersantai di pagi hari sebelum berangkat kerja. Kadang ingin terus bekerja di kantor sore hari jelang petang. Semua berubah dan beralih pada dua pasang mata yang selalu berbinar menaiki motor menembus padatnya lalu lintas Kota Medan.

Dua tangan mungil yang mencium tangan saya membuat lelah saya hilang. Tas-tas mungil berisi buku membuat saya teringat betapa masa-masa sekolah dulu begitu indah. Pelukan hangat Aisyah yang duduk di belakang saya menghangatkan jiwa saya yang seharian membeku oleh rutinitas kerja. CeritaFaruq yang senang habis mencetak gol usai latihan tanding di klub sepak bola di sekolahnya membuat energi saya yang hampir habis mulai terisi kembali.

Betapa indahnya bisa membersamai anak-anak di masa-masa emasnya. Mengantar anak sekolah memang banyak bermanfaat buat perkembangan anak saya dan juga buat saya. Dua sisi manfaat yang bisa dinikmati antara saya dan anak-anak. Saya merasa memiliki waktu saat anak-anak membutuhkan di waktu-waktu pentingnya. Anak-anak bersemangat memasuki pintu kelas sekolahnya dan membuat mereka semangat menjalani detik demi detik waktu di sekolah. Saya juga banyak mengetahui aktivitas sekolah di awal dan diakhir masa belajarnya. Saya banyak kenal dengan teman dan guru anak-anak saya. Saya banyak tahu lingkungan dan aktivitas luar kelas di sekolah anak-anak saya. Saya juga tahu apa yang ada di dalam kelas anak-anak saya.

Ini yang membuat saya membantu berkomunikasi lebih dekat dengan anak-anak saya. Setiap interaksi saya dengan anak saya bisa "nyambung" karena saya juga mengenal bagian kehidupan mereka yaitu kehidupan sekolahnya.

Jadi sebagai orang tua, saya tidak hanya ke sekolah saat mengambil rapor saja, tetapi sehari dua kali saya bisa melihat dan mengenal sekolah anak saya dan mendapat energi kebahagiaan anak-anak generasi penerus bangsa yang berharap masa depannya cerah.

Medan, 29 Oktober 2017

Catatan Seorang Ayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun