Shilaturahim Terhalang Beda Operator Seluler
Suatu waktu, seorang teman saya dari Medan menghubungi saya via SMS.
"Pak, ada nomor telkomsel? Istri saya mau kontak istri, Pak Siddik."
"Nomor saya indosat, Pak"
Sudah dua pekan lebih, istri saya tidak dihubungi oleh istri teman saya. Mungkin lupa, mungkin gak jadi karena beda operator seluler.
"Bapak punya nomor telkomsel? Karena teman saya nelpon saya minta nomor telkomsel bapak. Dia mau nelpon Bapak, katanya mau ada yang ditanyakan." Seorang teman mahasiwa di IPB mengontak saya via Whatsapp (WA).
"Maaf, Saya gak punya nomor telkomsel, pake WA aja dulu ya." Balas saya.
"Dia gak punya WA, pak,"
"SMS aja, ya."
"Iya Pak, tadi saya sudah sampaikan ke dia, tapi katanya karena terlalu panjang makanya dia nanya nomor Bapak kalo ada yang telkomsel."
Sang teman yang nanya nomor  telkomsel ini mau menanyakan tentang adminsitrasi melamar dosen di sebuah perguruan tinggi di Sumatera Utara. Ini saya anggap urusan penting, tapi nyatanya beda oprator seluler lagi-lagi menghalangi komunikasi sang teman dengan saya.