Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Shilaturahim Terhalang Beda Operator Seluler

5 Februari 2014   07:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain operator seluler ada juga shilaturahim yang terhalang karena saya tidak sedang menggunakan perangkat Blackberry Messanger (BBM). Seorang teman mengontak saya via SMS.

"Pak ada pin BB?"

"Maaf BB saya sedang rusak."

Komunikasi pun tidak berlanjut karena saya tidak bisa BBM dengan dia.

Tiga kasus di atas bisa saya tafsirkan bila shilaturahim terhalang karena saya memiliki perbedaan saluran komunikasi yang berpengaruh pada harga. Beda operator seluler akan beda biaya dan lebih mahal. Komunikasi via chat room service sangat murah bahkan gratis sedangkan SMS dan telpon ada biayanya. Dan perbedaan ini membuat saya "kehilangan" komunikasi dan shilaturahim-pun terganggu.

Bagi saya, seharusnya shilaturahim itu tak terhalang oleh apa pun apalagi itu urusan yang sangat penting, seperti urusan pekerjaan. Saya merasa kecewa dan sedih  karena kawan-kawan saya tidak jadi melanjutkan komunikasi dan merekat shilaturahim karena saya hanya memiliki satu nomor dari operarator seluler yang berbeda dengan mereka. Seharusnya, perbedaan ini tak menjadi jurang penghalang saya dengan mereka, tapi inilah faktanya. Harga atau biaya percakapan yang sedikit lebih mahal membatalkan komunikasi yang bagi saya sangat berharga.

Beruntung fenomena ini tidak berlaku pada semua teman-teman saya. Ada teman saya yang lain, meski dengan dana terbatas, selalu bisa menghubungi saya denga beragam saluran.

Beberapa mahasiswa S1 IPB sering menghubungi saya dengan nomor berbeda-beda. Bila menelpon dia memakai nomor seluler Indosat, namun saat SMS memakai nomor lain operator yang gratisan. Mahasiswa ini juga sering kirim pesan ke inbox FB saya atau memakai Talk (Google Talk). Mereka itu kreatif sehingga komunikasi dan shilaturahim terus berjalan tanpa dihalangi oleh perbedaan operator seluler di pada nomor handphone. Ini sebuah fenomena sebaliknya yang melegakan saya.

Shilaturahim atau tali kasih sayang adalah jalinan mulia yang dihadirkan Tuhan pada sesama manusia bahkan alam. Jalinan dan ikatan suci ini tumbuh tak terhalang jarak, suku, status sosial bahkan agama sekalipun. Bukankah saluran komunikasi yang di era digital ini begitu beragam bentuknya dan lebih murah harganya dibandingkan 10 tahun dahulu yang Cuma mengandalkan SMS dan Telepon?

Rasanya tidak pantas menghalangi shilaturahim hanya karena beda oprator seluler atau tidak memiliki fasilitas chatting populer. Justru teknologi komunikasi yang makin canggih bisa memecah kebuntuan komunikasi dan mendekatkan jarak shilaturahim yang jauh, bukan sebaliknya.

Salam shilaturahim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun