Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Kisah Nyata] Dulu Pengedar Narkoba, Kini Dai

29 Maret 2012   14:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:17 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mulai terharu mendengar pengakuan EM yang tulus.

“Lalu bagaimana Bapak bisa sembuh dari ketergantungan narkoba?”

“Saat saya sembunyi dari incaran polisi dan teman pengedar, saya tinggal di pelosok desa. Saya berjumpa dengan seorang bernama Asep. Awalnya kami hanya bermain pingpong, lalu lama-lama dia mengajak saya mengikuti pengajian. Saya sudah bertekad ingin berubah dan berharap pengajian ini membawa saya berubah. Seorang pembimbing pengajian bernama Ustadz Eka menyarankan saya untuk jangan lepas shalat terutama shalat malam. Saya awalnya berat mengerjakan shalat. Saya paksakan terus. Sampai ketika reaksi badan yang mengigil akibat pengaruh kecanduan terasa menyiksa badan saya, saya tetap paksakan mendatangi tempat wudlu.” EM berhenti sejenak.

“Kan pas reaksi narkoba itu muncul rasanya sakit sekali, Pak. Tubuh saya menggelinjang dan rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum. Perut juga rasanya sakit sekali. Saya sampai merangkak menuju pancuran di sungai dekat tempat kos untuk berwudlu. Saking sakitnya, saya tertidur dibawah pancuran semaleman. Alhamdulillah, setelah semaleman diguyur air pancuran yang dingin rasa sakit itu jadi berkurang. Saya ulangi tiap hari sampai akhirnya saya merasa menggigil bukan karena reaksi kecanduan, tapi karena menggigil dari air. Lama-kelaman akhirnya saya sembuh.”

“Alhamdulillah, ya. Ternyata petunjuk datang saat ada kesungguhan ya, Pak.” Saya semakin terharu mendengar cerita ini.

“Setelah sembuh saya makin mantap ikut pengajian. Ustadz Eka juga mengajak saya untuk berpartisipasi dalam kegiatan dakwah di masyarakat. Alhamdulillah, Pak, kehidupan saya berubah total. Saya dapat istri yang baik dan anak yang baik pula. Hidup saya cukup meski gaji kecil.”

“Priiit…” suara peluait dari panitia susur pantai sudah berbunyi.

“Ayo, Pak kita ke camping ground.” Ajakku pada EM.

Kami pun menyudahi dialog singkat namun sangat bermakna. Aku benar-benar terinspirasi dengan cerita EM, seorang pengedar narkoba yang bertaubat dan kini mengabdikan diri jadi juru dakwah. Hari itu aku belajar banyak akan makna kasih sayang Tuhan pada orang yang bersungguh-sungguh ingin berubah.

***

Tuhan memberi jalan-Nya yang tak terduga bagi siapa yang ingin kembali. DIA tak pernah mengecewakan usaha seorang hamba yang sudah bertekad bulat mencuci dosa dan kembali pada jalan yang benar. Ampunan dan dan kasih-Nya, melebihi menggunungnya dosa, meluapnya kesalahan dan luasnya khilaf.

Salam kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun