Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Korban Pelecehan Seksual Memaafkan Pelakunya (Reality Show Oprah Winfrey)

6 Februari 2012   04:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:00 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_160698" align="alignleft" width="256" caption="Antrian Busway rawan pelecehan (Image from Google)"][/caption]

Acara Oprah Winfrey (Agustus 2005) mengalihkan pandangan saya sejenak. Saya ingin menyimak bagaimana korban pelecehan seksual menjalani hidupnya. Narasumber acara berasal dari para korban pelecehan, pelaku pelecehan dan pemuka agama. Acara ini dihadiri oleh pemirsa di studio yang semuanya merupakan korban pelecehan.

Ada beberapa ungkapan menarik dari narasumber dan pemirsa di studio. Hal yang sangat berkesan adalah bagaimana mereka memahami hakikat memaafkan (forgive). Memaafkan telah membuat beberapa korban merasa hidup lebih baik. Mereka, para korban, merasa lepas dari kungkungan masa lalu yang tersa sulit dan berat. Dengan memaafkan mereka bisa menatap masa depan lebih terang.

Ada adegan yang sangat mengejutkan dalam acara ini. Salah satu korban, Angelina, dengan berani memeluk pelaku dengan begitu tulus. Pelukan ini sebagai bukti memaafkan dari korban. Apa reaksi pelaku pelecehan setelah menerima pelukan dari korban ? Pelaku yang bernama Andrew berkaca-kaca dan mengaku bahwa kini hatinya terasa terang. Andrew merasa dirinya dipeluk oleh malaikat yang memberi harapan hidup baginya.

Beberapa pernyataan menarik dari pemuka agama dalam acara ini antara lain: “Perlu energi yang sangat besar untuk memelihara kebencian dalam dirimu. Kebencian akan mengungkung hidupmu. Bahkan kebencian yang terpendam bisa mendatangkan penyakit-penyakit fisik seperti kanker dalam hidupmu. Sedangkan memaafkan dapat merubah masa lalu menuju harapan masa depanmu yang lebih cerah”

Oprah, host acara, mengakhiri acara bahwa hanya 1% saja pelaku pelecehan seksual yang dihukum. Pernyataan ini menunjukkan bahwa di negara tempat acara ini dibuat, pelecehan merupakan hal yang menakutkan bagi wanita. Sangat banyak kasus pelecehan yang terjadi di Amerika Serikat yang tak tersentuh hukum. Bahkan paradigma masyarakat AS menganggap bahwa melecehkan wanita dan memperkosa adalah biasa, karena mereka toh akan menikmatinya nanti hanya masalah waktu saja. Setiap wanita akan merasakan hubungan badan juga pada waktunya, hanya keterpaksaan atau waktu yang terlalu dini yang membuat tidak lazim. Begitulah paradigma masyarakat liberal barat. Maka tidak heran bila pelaku pelecehan bahkan perkosaaan di AS hanya bisa bertahan lama di penjara maksimal 6 bulan.

Bagaimana di Negara Kita?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun