[caption id="attachment_161030" align="alignleft" width="369" caption="Sumber Gambar : Harian Republika, Selasa, 7 Februari 2012 Hal. 1"][/caption] Salah satu media nasional hari ini menyorot kasus penyalahgunaan narkoba . Ada ungkapan menarik dalam headline media nasional dengan judul Lion Air Ditegur Keras (Republika, Selasa, 7 Februari 2012) yaitu “We make pilot ‘fly’. Ungkapan itu merupakan plesetan slogan maskapai penerbangan Lion Air yang memiliki slogan asli “We Make People Fly”.
Memprihatinkan. Kasus pilot tertangkap nyabu beberapa hari lalu kemudian disusul oleh pilot yang menkonsumsi sabu dua jam sebelum terbang sudah menjadi berita menghebohkan. Tidak hanya media Nasional yang mengangkat kasus ini, namun media internasional juga memberitakan kasus pilot Lion Air yang mengkonsumsi narkoba. Di media nasional seperti Kompas.com (4/2/2012) memberitakan bahwa sudah tiga pilot Lion Air ditangkap karena menggunakan sabu-sabu. Kabar tentang tertangkapnya pilot Lion Air berinisial SS di Surabaya (4/2/2012). Salah satu media luar negeri juga memberitakan tema serupa yaitu brisbanetimes.com dengan tajuk berita “Indonesian pilots flying a little too high for comfort”. The Washington Post, SkyNews, NBC12, Newsday juga ikut memberitakan pilot nge-'fly' ini di laman online mereka. Tak ketinggalan opini dan humor segar terkait pilot ‘fly’ ini menghiasi kompasiana. Saya ambil contoh tulisan Pak Syukri Muhammad Syukri berjudul “Yuk Terbang Bersama Narkoba Air”
Memang saya akui, Lion Air sudah banyak membuka jalur penerbangan ke kota-kota yang tadinya tak tersentuh dengan pesawat terbang. Jadwal penerbangan Lion Air pada kota-kota besar juga relatif lebih banyak daripada maskapai penerbangan lain. Tarifnya bagaimana? Sangat kompetitif dan terkadang paling murah. Memang dengan kondisi semacam itu saya bisa mengatakan, Lion Air, you make people fly.
Tapi jangan tanya tentang layanan. Banyak yang mengeluh tentang layanan Lion Air. Beberapa waktu lalu tulisan buruknya layanan Lion pernah dimuat di TEREKOMENDASI kompasina. Simak tulisan Mbak Destarania berjudul "Lion Air Itu Angkot Terbang Ya?" . Dari mulai jadwal yang hampir pasti delayed, bagasi yang salah masuk pesawat hingga landing yang tak mulus bahkan keluar jalur landasan itulah yang dirasakan konsumen Lion Air. Cape deh.
Lah, belakangan ini yang terbang tidak hanya pesawatnya. Pilotnya pun ikutan ‘fly’ ke dunia lain. Kalau di jalan raya, supir mobil yang ‘fly’ bisa mengakibatkan Sembilan nyawa melayang, kalau di udara dengan pesawat, berapa pak Pilot? Kalaulah bisa selamat semua penumpang, apakah tujuan penerbangannya sudah benar? Jangan-jangan nyasar kemana-mana. Ataukah mereka pakai auto pilot saat “memiloti” pesawat ? (Memang ada auto pilotnya di Lion Air kelas ekonomi?
Meski menurut berita media, ramainya kasus penangkapan oknum pilot Lion Air yang menggunakan narkoba tak membuat pemesanan tiket maskapai tersebut menurun, saya sebagai pengguna pesawat Lion Air semakin was-was. Jangan mentang-mentang pesawat dan pilot Anda banyak, lalu keselamatan penumpang. Mungkin Anda juga was-was karena mungkin kita akan diterbangkan oleh Sang Pilot ke akhirat setelah Lion Air tinggal landas, Jangan sampai deh.
Kepada Manajemen Lion Air, segera periksa seluruh pilot dan kru pesawat, apakah mereka masih ada yang menjadi pecandu. Kalau ditemukan lagi pilot yang nge-'fly' berhentikan saja dan di balk list supaya tidak jadi pilot di tempat lain. Juga pemerintah sebagai regulator perlu memberlakukan aturan yang ketat dan sanksi yang berat bagi maskapai yang 'memelihara' pemakai narkoba di perusahaannya. Bagi kita pelanggan Lion Air, banyak-banyaklah berdoa saat naik Lion Air dan juga pesawat yang lain :)
Lion Air, Don’t make your pilot 'fly'
Salam Kompasiana…
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI