Air bisa mengubah hidup kita. Air kotor dan sanitasi buruk menjadi penyebab mewabahnya penyakit Diare, Disentri, Thypoid dan penyakit akibat parasit. Di Afrika Tengah 80% penyakit yang timbul disebabkan oleh kondisi sanitasi buruk dan air kotor. Usia harapan hidup di negara tersebut sekitar 39 tahun. Sekitar 85% masyarakatnya hidup tanpa air bersih. Mereka terpaksa memanfaatkan air tadah hujan yang kotor dan tidak sehat untuk kebutuhan mereka. Bahkan untuk mendapatkan air seperti itu, ibu-ibu dan anak-anak harus menempuh perjalanan berjam-jam.
Di sebagian daerah di Indonesia juga kita temukan kondisi yang hampir serupa. Masyarakat terpaksa menjadikan sungai yang kotor dan tidak sehat untuk Mandi Cuci kakus (MCK). Mereka tak punya pilihan karena sulitnya akses terhadap air bersih. Air tanah semakin sulit karena berada di bawah tanah yang sangat dalam. Sumber mata air mengering karena rusaknya hutan sebagai areal tangkapan air dan biaya pembuatan sumur yang sangat mahal. Ketika hujan, air lolos begitu saja tanpa bisa “ditangkap” dan dimanfaatkan.
Mari kita lestarikan air dengan kemampuan yang kita miiki. Tindakan kecil seperti menanam pohon di halaman dan merawatnya, membuat sumur resapan, menghemat pemakaian air, tidak membuang sampah di perairan serta membersihkan saluran air bisa kita lakukan.
Air adalah amanah-Nya untuk kita kelola dengan baik. Melestarikan air adalah salah satu bentuk kita melaksanakan amanah-Nya. Dunia ini takkan indah tanpa air jernih, sejuk dan mengalir. Dunia ini sangat menakutkan bila kita hidup dalam cekaman kelangkaan air, banjir dan kungkungan air kotor. Bukankah surga dihiasi oleh sungai mengalir yang tak terbayang keindahannya. Tidakkah kita ingin menghuni tempat terindah yang dihadiahkan oleh-Nya kelak.