Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesawat Mewah Parpol : Mampukah Menarik Simpati Rakyat?

5 April 2014   00:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:04 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat untuk Kampanye Nasdem (atas) dan PDIP (bawah) (Sumber detik.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Pesawat untuk Kampanye Nasdem (atas) dan PDIP (bawah) (Sumber detik.com)"][/caption] Masa Kampanye Pemilihan Umum Legisatif (Pileg) 2014 hampir berakhir. Semua partai politik (parpol) berkompetisi meraih dukungan terbesar rakyat melalui beragam model kampanye di penjuru nusantara. Luasnya wilayah Indonesia disiasati dengan beragam cara oleh parpol sehingga bisa menjangkau sebanyak mungkin lokasi kampanye. Diperlukan mobilitas yang tinggi khususnya ketua umum parpol untuk bisa hadir dalam agenda kampanye yang tersebar di tempat yang berjauhan, dari Sabang Sampai Merauke. Kehadiran ketua umum atau pimpinan tertinggi parpol sangat diharapkan sekali oleh pendukung parpol. Kehadiran ketua umum dan pimpinan pusat parpol diharapkan dapat menyedot massa banyak serta membuat kader dan simpatisan bersemangat untuk memenangkan partai mereka dalam pemilu nanti. Untuk mengatasi hambatan jarak yang berjauhan dan jadwal yang padat, tokoh parpol memanfaatkan pesawat pribadi atau pesawat carteran untuk memudahkan mobilitas mereka. Parpol dengan dana kampanye besar, sudah terbang nyaman dengan pesawat pribadinya. Ada juga pesawat sewa yang siap mengantar kemanapun pimpinan pusat parpol menghadiri kampanye. Bahkan untuk menghindari kemacetan, helikopter pun disiapkan agar waktu para petinggi parpol bisa menggunakan waktu seefisien mungkin dan suasana senyaman mungkin. Biaya yang melangit nampaknya tak menjadi masalah bagi parpol berkantong tebal yang penting bisa menyambangi pendukungnya dengan nyaman, mudah dan cepat. Yuk kita lihat, apa fasilitas mewah yang dimiliki para parpol ini? Partai Nasdem Ketua Partai Nasdem, Surya Paloh, menggunakan pesawat Embraer Phenom 100 buatan Brasil selama berkampanye. Pesawat sudah dimodifikasi senyaman mungkin, dilengkapi meja kerja hingga ruang tidur. Oleh sebab itu daya angkutnya hanya cukup untuk 16 orang, termasuk 5 kru. Selain Embraer, Surya Paloh juga menggunakan satu pesawat lain yang lebih besar untuk menampung pengurus partai dan awak media yang meliput kampanye Nasdem. (Baca Deretan Pesawat Mewah Petinggi Parpol saat Kampanye) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP juga tidak kalah dalam urusan 'armada tempur' bagi petingginya. Disiapkan dua pesawat bertuliskan "Indonesia Hebat". Pesawat itu disewa PDIP, salah satunya dari Lion Air, jenis Boeing 737-800 dan pesawat kedua adalah pesawat semi-jet berukuran kecil. Terlihat di badan pesawat sebuah tagline kampanye PDIP 'Indonesia Hebat' dengan kata 'hebat' berwarna merah terang. (Baca Radar Banjarmasin : "Armada Tempur" Parpol Selama Kampanye) Joko Widodo (Jokowi) juga menikmati fasilitas mewah dari PDIP ini. Menurut Ketua DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan PDIP memang menyewa pesawat untuk keperluan pemilu dan pemilihan presiden. "Dia (Joko Widodo) kan Jurkamnas dan ikon PDIP saat ini," ujar anggota Fraksi PDIP di DPR periode 2009-2014 yang kini kembali maju sebagai calon anggota legislatif di daerah pemilihan Jawa Timur VI dengan nomor urut 3 itu. (Baca vivanews : Kampanye, Jokowi Ternyata Naik Pesawat Pribadi) PDIP mengaku pesawat ini sumbangan para pengusaha yang simpati pada perjuangan partai. (Baca disini : Mengintip deretan pesawat mewah para ketua Parpol untuk kampanye) Partai Golkar Partai Golkar menyewa pesawat Fokker 100 buatan Belanda selama masa kampanye. Pesawat jet bermesin dua ini dapat mengangkut 45 orang di luar kru. Selain Fokker 100, Golkar juga menyewa helikopter untuk jarak yang lebih dekat. (Baca vivanews : Deretan Pesawat Mewah Petinggi Parpol saat Kampanye) [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Ical dan pesawat pribadinya (detik.com)"]

Ical dan pesawat pribadinya (detik.com)
Ical dan pesawat pribadinya (detik.com)
[/caption] Partai Gerindra Bagaimana dengan Gerindra dan Prabowo? Cawapres Partai Gerindra Prabowo Subianto punya jet pribadi Embraer Legacy 600. Pesawat yang didesain sangat mewah ini memang hanya diperuntukan untuk VIP. Penumpang yang bisa diangkut hanya 13 orang. Pesawat buatan Brasil yang disebut-sebut harganya mencapai Rp 250 miliar ini bisa terbang dari Jakarta hingga Papua untuk mendukung pergerakan kampanye Gerindra. (Baca medeka.com : Mengintip deretan pesawat mewah para ketua Parpol untuk kampanye dan Tempo.co ) [caption id="" align="aligncenter" width="663" caption="Embraer Legacy 600(www.theairgroup.com)"]
Embraer Legacy 600(www.theairgroup.com)
Embraer Legacy 600(www.theairgroup.com)
[/caption] Partai Amanat Nasional Partai Amanat Nasional parpol bernomor urut delapan pun ikut menikmati fasilitas pesawat jet mewah. , Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa menggunakan pesawat Gulfstream buatan AS dalam masa kampanyenya. Pesawat jet bermesin dua ini berukuran lebih kecil dari Embraer, namun cukup nyaman. Ada dua pramugari yang bertugas dalam kabin. Beragam cemilan, koran, dan majalah juga selalu tersedia. (Lihat disini : (Baca vivanews.com Deretan Pesawat Mewah Petinggi Parpol saat Kampanye) [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Pesawat Gulfstream (Sumber : http://www.chappyhakim.com/2009/06/)"][/caption] Partai Hanura Pada saat mendapat jadwal kampanye atau rapat terbuka di Depok 18/3/2014, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Hanura,HarryTanoesoedibjo datang menggunakan helikopter ke acara yang dipusatkan di Lapangan Sanca, Sukamaju Baru, Tapos ini. (Sumber   disini ). Hari Tanoe beralasan agar waktu yang ditempuhnya lebih cepat sehingga memakai helikopter. [caption id="attachment_318471" align="aligncenter" width="300" caption="Hary Tanoe dan Helikopter Kampanyenya (sumber depoklik.com)"]
13966067701907645584
13966067701907645584
[/caption] Haruskah Pesawat Pribadi untuk Berkampanye Penggunaan pesawat pribadi satu sisi akan memguntungkan parpol khususnya pengurus pusat untuk menjangkau konstituen dan calon pemilihnya. Pendukung parpol juga akan mendapat suntikan semangat dengan kehadiran tokoh-tokoh mereka. Kampanye dengan kehadiran tokoh nasional tentu akan membawa kesan berbeda di kalangan rakyat. Konsekuensi penggunaan pesawat pribadi dan carteran yang masih terbilang mewah di mata rakyat adalah munculnya anggapan bahwa kesederhanaan tokoh parpol masih jauh dari konsistensi. Bahkan Jokowi saja yang dianggap pemimpin sederhana harus ikut menikmati kenyamanan pesawat yang cepat, nyaman tanpa hambatan ini. Menurut Jokowi, pesawat yang ia gunakan itu disiapkan secara khusus oleh tim kampanye PDIP. Saat itu, ia menumpang pesawat tersebut bersama Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. "Saya hanya diajak. Saya ikut saja," kata mantan Wali Kota Solo itu. Jadi, ujar Jokowi, di dalam pesawat itu, dia hanya menumpang seperti beberapa kader PDIP lainnya. Penggunaan pesawat itu, kata Jokowi, tidak menggunakan anggaran dari kantongnya sendiri, melainkan didanai partai. (Baca disini : Soal Pesawat Pribadi, Ini Kata Joko Widodo ) Bagaimana halnya dengan pemimpin parpol lain yang tidak menggunakan pesawat pribadi atau carteran, apakah mereka tidak bisa hadir kampanye di berbagai tempat untuk menyemangati pendukungnya? Hal yang unik adalah yang dilakukan oleh Anis Matta, Presiden PKS. Ia berkampanye ke berbagai penjuru kota di tanah air tetap menggunakan pesawat regular dan duduk di kelas ekonomi. (baca inilah.com ). Menurut Anis,sejak ia memimpin PKS, seluruh pengurus DPP PKS hanya boleh bepergian ke daerah dengan pesawat kelas ekonomi. Lebih lanjut silahkan baca disini [caption id="attachment_318472" align="aligncenter" width="460" caption="Anis Matta dan pimpinan PKS usai turun dari perahu dalam Kampanye di Kalsel (detik.com)"]
13966068621482083543
13966068621482083543
[/caption] Bahkan pada suatu kesempatan agenda kampanye, Anis terpaksa melewatkan hadir di di hadapan  pendukungnya di Lombok Timur karena pesawatnya mengalami penundaan dua jam lebih. Tak kehabisan akal, Anis Matta tetap merasa 'hadir' di pendukungnya dengan cara lain. Anis Matta  menyampaikan orasi untuk simpatisan PKS yang berkumpul di Lapangan Gotong Royong Masbagik, Lombok Timur, lewat sambungan ponselnya dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014). (Baca Detik.com : http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/03/30/163820/2540968/1562/anis-matta-orasi-lewat-ponsel-singgung-nabi-yusuf-dan-jalan-ke-istana) Tak hanya dengan pesawat regular dan kelas ekonomi, pada suatu kesempatan Anis Matta dan pimpinan PKS juga menumpang "JET" air ala Kalimantan, yaitu klotok. Anis Matta menumpang klotok untuk menjumpai pendukungnya menyusuri Sungai Martapura di Provinsi Kalimantan Selatan. Sebelum sampai di tempat kampanye di GOR Hasanuddin, Anis menyantap Soto Banjar di tepian Martapura dan naik perahu ke museum perjuangan rakyat melawan penjajahan. Tak harus menggunakan pesawat dan alat transportasi mewah untuk bisa memompa semangat pendukung. Jet, pesawat pribadi, pesawat carteran dan helikopter memang bisa memudahkan mobilitas tokoh parpol hadir ke hampir semua agenda kampanye nasional mereka. Tapi kehadiran fisik tanpa kesan dan hadirnya semangat peserta kampanye untuk memilih bisa membuat uang miliaran rupiah terbuang percuma. Pembagian peran antar tokoh bisa mengurangi sentralisasi figur pada parpol sehingga kampanye di berbagai tempat tak harus memaksakan kehadiran tokoh terkenal parpol dengan fasilitas melangit. Namun keunikan PKS yang tetap menggunakan sarana transportasi udara umum bisa menjadi salah satu pengecualian bagi kampanye parpol. Kemacetan dan keterlambatan bisa dihidari dengan persiapan matang oleh panitia kampanye. Partai yang tidak mengandalkan figuritas ketua umumnya juga akan tetap mampu menjadikan arena kampanye padat dengan massa pendukungnya. Rakyat yang kini rindu dengan kesederhanaan tokoh-tokoh nasional lewat yang lahir dari partai seolah menemukan tembok penghalang berupa fasilitas kampanye yang jauh dari apa yang dirasakan sehari-hari oleh rakyat.  Tapi diantara kemewahan fasilitas kampanye, masih ada parpol yang berusaha mengubah diri dengan citra yang tidak jauh dari apa yang rakyat rasakan. Selama pengamatan saya, PKS mampu mampu memberi contohnya. Mampukah dengan pesawat-pesawat mewah, parpol meraih banyak dukungan suara rakyat? Kita lihat di hasil pemilu nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun