[caption id="attachment_361895" align="aligncenter" width="576" caption="Kondisi Banjir di Kampung Cieunteung Kelurahan Bale Endah Kabupaten Bandung pada tanggal 25 Desember 2014 (dok. Relindo Kab Bandung)"][/caption]
"Pak susah air nih. Mau minum juga susah."
Suara itu berasal dari sebuah keluarga yang tinggal di lantai dua rumah keluarga Saepuloh di Kampung Mulyasari Kelurahan Bale Endah Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung. Beberapa orang melongok ke bawah dimana saya dan teman-teman dari Relawan Indonesia (Relindo) Kota Bogor dan Relindo Kabupaten Bandung menyisir area banjir. Dengan perahu panjang bermuatan enam orang kami "blusukan" melakukan survei cepat untuk mengetahui kondisi terkini banjir di daerah ini di hari Umat Kristiani merayakan Natal.
[caption id="attachment_361893" align="aligncenter" width="512" caption="Kondisi Banjir di dekat Jalan Raya Bojongsoang Kabupaten Bandung (dok. pribadi 25 Des 2014)"]
Tak berselang lama, muncul seorang pemuda dari lantai satu rumah tempat kami berhenti tadi. Pemuda ini saya ketahui kemudian bernama Saepuloh juga merupakan relawan lokal yang direkrut oleh Relindo Kabupaten Bandung untuk membantu warga dalam menanggulangi bencana banjir di pinggiran Sungai Citarum. Kang Saepuloh membawa galon air kosong untuk ditukar dengan galon berisi penuh air karena kebutuhan air bersih yang begitu mendesak. Kang Saepuloh harus menerjang banjir setinggi dada orang dewasa sejauh ratusan meter untuk menuju areal yang lebih tinggi karena perahu yang kami tumpangi sudah penuh muatan.
"Pak, Banjir ini terjadi tiap tahun?" tanya saya pada Kang Saepuloh
"Iya, ini paling parah, Pak. Lebih parah setelah ada pelurusan Sungai Ciliwung," jawab Kang Saepuloh.
Kami berbagi tugas. Saya, Pak Daryana dan Kang Saepuloh melanjutkan survei areal banjir yang lebih parah dan tersissolir sedangkan Pak Nasri, Rio dan Kang Teguh mencari lokasi untuk Posko Bantuan Korban Banjir. Perahu kecil panjang bermuatan enam orang kembali menembus berbagai pelosok area banjir khsusunya di Kelurahan Bale Endah Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung.
[caption id="attachment_361888" align="aligncenter" width="512" caption="Ketinggian banjir di Kampung Mulyasari Kelurahan Bale Endah Kabupaten Bandung pada tanggal 25 Desember 2014 (dok. pribadi)"]
Saya merasakah kondisi yang memprihatinkan dari kondisi Banjir Bandung tahun ini, khususnya di Kelurahan Bale Endah. Kelurahan ini memang sangat dekat dengan aliran Sungai Citarum. Daerah terdekat, dengan Sungai Citarum, yaitu kampung Cieunteung, kondisinya paling parah. Ratusan rumah terendam sekitar 3 meter. Buktinya, air merendam hingga ke batas bawah genteng perumahan warga. Bahkan ada rumah warga yang sangat dekat sungai hampir terendam total. Beberapa warga terihat masih bertahan di lantai dua rumah warga dengan kondisi kesulitan makanan dan air bersih.
Sekitar pukul 09.00 pagi, saya bersama Pak Daryana, ketua Relindo Kota Bogor masih sedang menyusuri beberapa kampung di Bale Endah yang teredam Banjir. Kampung Mulyasari, Mekarsari dan Cieunteung saya susuri. Semakin mendekati muara (area dekat aliran sungai Ciliwung), rumah-rumah hampir tenggelam total. Saya sempat berpapasan dengan rombongan perahu karet tim SAR BRIMOB Polda Jabar. Kami saling sapa dengan mereka dan relawan-relawan lain yang terjun ke daerah banjir. Beberapa lembaga lain sudah turun ke lapangan seperti BASARNAS, BPBD Jawa Barat, POLDA JABAR, TNI untuk membantu distribusi bantuan dan eakuasi warga. Masih banyak warga yang bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga harta bendanya.
"Kita dapat posko di halaman Auto2000 Pasteur"