Beberapa hari ini, rasanya kepala semakin pusing, betapa tidak di rumah air sumur kering, padahal setiap hari kita mesti membutuhkan air. Belum lagi setiap hari mesti berangkat pagi-pagi ke kantor, apakah mesti setiap hari numpang mandi....!!!!
 Kondisi di atas, mungkin bukan Cuma saya yang mengalaminya. Mungkin  para pembaca juga pernah mengalami kondisi seperti yang saya alami saat ini. Memang kita tidak bisa menyalahkan siapapun dengan kondisi yang saat ini menimpa saya. Masalahnya saat ini memang cuaca masih masuk musim kering, di mana- mana sudah pasti masalah kekeringan menjadi perhatian.
Mungkin jika kondisi komplek kita menggunakan langganan air pam masalah tadi tidak akan menjadi sebuah masalah. Tetapi saat ini kondisi saya adalah tinggal di daerah kota dimana kompleks kami tidak berlangganan dengan air pam. So, jadinya ketika sumur di rumah kita kering, maka masalah itu hanya menjadi masalah diri saya sendiri bukan masalah orang lain.
Sedih memang, artinya saya mesti menghadapi masalah berlapis, belum lagi saya mesti menumpang mandi tiap pagi, mesti mencuci melalui service laundry karena air dirumah tidak ada, belum lagi kesulitan  ketika membersihkan rumah dari debu.
Sungguh ketika kondisi saat seperti ini kita merasa bahwa air adalah segala-gala nya untuk kehidupan saya. Karena tanpa kehadiran  air dalam rumah saya ternyata bukan alang kepalang pusing saya dibuatnya.
Terkadang kita sebagai manusia merasa kurang menghargai keberadaan air ketika  kondisinya sedang baik-baik saja. Kita terkadang tidak peduli ketika air kran di biarkan terbuka sehingga air terbuang-buang percuma. Atau kita lupa mematikan kran  pengisian drum air, sehingga dibiarkan meluap airnya tanpa kita perhatikan dengan baik.
Atau contoh nyata lainnya adalah, ketika kita berada di lingkungan kompleks. Kita hanya ingin membuat rumah kita terasa luas tanpa memperhatikan dan memperdulikan space untuk kita sekedar menanam pohon untuk sekedar penghijauan atau tempat menampung air hujan. Sehingga ketika hujan turun, maka air hanya terbuang sia-sia tanpa mesti bisa di manfaatkan secara positif.
Aku dan Air sebenarnya bukan sekedar ucapan semata. Tetapi aku dan air seharusnya sudah bisa menjadi satu filosofi hidup yang mesti menjadi perhatian kita  terutama bagi kita yang tinggal di kawasan kompleks perumahan.Â
Karena Aku dan Air adalah sebuah simbiosis mutualisme yang akan selalu saling membutuhkan dan menjaga. Dengan aku dan air seharusnya menjadi satu perhatian kita agar semua proses kehidupan berjalan lancar.
Masalah air, memang sampai kapanpun tidak ada habis-habisnya. Â Hal itu dikarenakan beberapa hal seperti misalnya : (1) Dalam tubuh kita sudah pasti mayoritas adalah air, baik yang nantinya keluar dalam bentuk keringat, atau air dalam bentuk yang lain seperti darah misalnya. (2) Air adalah bagian terpenting dalam sebuah kehidupan mahluk hidup.Â
Karena air adalah salah satu sumber energi yang tidak mungkin bisa di tinggalkan (3) Air adalah sumber inspirasi bagi umat manusia, karena semua aktivitas kehidupan manusia baik sosial atau bisnis sudah pasti akan berhubungan dengan air. Sehingga bisa di katakan air adalah salah satu sumber  yang tidak bisa di hindari selain tentunya udara atau oksigen bagi kehidupan kita.
Jika kondisinya seperti apa yang saya jelaskan diatas, maka sejatinya ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian kita terutama bagi kita  yang tinggal di kompleks perumahan.Â
Kepedulian kita yang ada di dalam kompleks  harus menjadi perhatian bersama mengingat air sejatinya bukan dominasi sekelompok orang. Tetapi air adalah kebutuhan semua pihak, air adalah kepentingan semua orang, sehingga ketika kita bisa bersahabat dengan air, maka beberapa manfaat atau keuntungan bisa kita dapatkan.
Mungkin sekedar sharing terkait filosofi Aku dan Air yang bisa menjadi perhatian semua pihak. Terutama bagi kita yang merasa tinggal di kompleks perumahan dengan space terbatas, sementara jumlah air setiap hari tidak mungkin kita batasi.Â
Ada beberapa ide masukan yang mungkin bisa menjadi satu alternatif terbaik agar masalah yang saat ini saya alami akibat sumur di dalam rumah yang kekeringan tidak terjadi untuk orang lain.
Kekeringan memang akibat beberapa hal, terkait dengan kondisi kita yang tinggal di areal komplek perumahan. Maka sebaiknya beberapa aktivitas bersama yang bisa di kelola oleh ketua RW atau karang  taruna di kompleks- kompleks perumahan yang memiliki space terbatas untuk ruang terbuka  hijau adalah :
1.Buatlah satu aktivitas yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan air tanah yang ada disekitar kompleks rumah kita. Caranya, jangan menghabiskan space ruang terbuka hijau dengan semenan atau di plester hanya karena kita ingin rumah kita terlihat lebih luas. Biarkan apa yang semua menjadi milik umum biarkan menjadi milik bersama.
2.Jika di halaman atau sekitar rumah kita tidak ada atau kurang space untuk ruang terbuka hijau. Cobalah buat penghijauan di areal sekitar kompleks yang bisa di gunakan bersama.Â
Misalnya tetap mempertahankan taman kompleks tetap hijau, atau sarana olahraga agar  tetap hijau tidak di plester. Atau jika memungkinkan adakan penghijauan kembali secara bersama-sama untuk areal space walau sedikit di sekitar jalan kompleks. Ini cukup membantu agar ketika hujan  tiba, airnya bisa bermanfaat.
3.Untuk areal di rumah, jika memang tidak ada space lagi, buatlah secara bersama-sama model penghijauan ala hidroponik ( penghijauan tanpa media tanah). Sehingga rumah tetap terasa hijau walau tanpa space ruang tanah yang ada.
4.Serta beberapa aktivitas lain yang bisa dilakukan secara bersama-sama. Misalnya membersihkan selokan yang ada di sekitar rumah. Â Jika aktivitas ini dilakukan secara bersama-sama maka hasilnya akan lebih maksimal dan ringan.
Intinya, dalam hidup ini kita tidak bisa melepaskan dari keterkaitan kita dengan air. Karena dari kita mulai hidup di dunia hingga kita mati, semua aktivitas kita sudah pasti berhubungan dengan air.Â
Jangan sombong menganggap bahwa air adalah sesuatu yang  biasa saja. Jangan kalian anggap bahwa kalian sudah bayar listrik atau pam jadi biarkan saja ketika kran air mengalir tanpa terkendali airnya mengalir kemana-mana. Karena rasa kepedulian kita terhadap air akan memberikan banyak makna untuk hidup kita.
Ingat satu hal, jangan kalian anggap air itu bukan mahluk yang tidak bisa mengendalikan manusia. Jadi jangan kalian anggap kalian bisa mengendalikan air, tetapi ada kalanya kalian tidak bisa mengendalikan air, contohnya pada saat banjir misalnya. Jadi alangkah baiknya jika kita selalu berdamai dengan air dimana saja, kapan saja dan dalam kondisi apapun juga.
Aku dan Air ibarat dua sisi mata uang, Keduanya memiliki peran  agar semuanya bisa berjalan selaras menjadi sebuah harmonisasi  dalam kehidupan kita di muka dunia ini.
 Kepedulian kita terhadap air pada akhirnya akan menjadi satu momentum penting bagi air bahwa manusia mau menjaga dan memelihara air dengan baik.Â
Jika hal itu sudah tertanam dalam diri kita masing-masing maka mustahil air akan menjadi musuh kita. Tetapi sebaliknya dengan cara demikian maka air bisa menjadi sahabat terbaik yang kita miliki di dunia.
Jadi mulai sekarang, cobalah ubah minsed anda terhadap air, ubahkan kebiasaan anda terhadap penggunaan air serta  berusahalah menjadi sahabat sejati untuk air. Karena kita semua adalah mahluk ciptaan-NYA jadi sudah sewajarnya jika kita saling menjaga untuk kedamaian kita di dunia.
Masalah yang terjadi pada diri saya beberapa hari ini, Â bisa kalian jadikan sebuah momentum untuk kita bisa menjadi sahabat terbaik untuk air.Â
Filosofi Aku dan Air sebaiknya benar-benar menjadi sebuah momentum penting bahwa manusia dan air adalah dua sisi yang saling membutuhkan. Karena jangan sampai anda baru merasakan apa yang saya rasakan saat ini hanya karena kita kurang care dan peduli terhadap  keberadaan air dalam kehidupan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H