Mohon tunggu...
Achmad Rizwan
Achmad Rizwan Mohon Tunggu... Lainnya - S1 Sosiologi

Hobi bermain otomotif

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Oligarki Berdasarkan Aspek Ekonomi

5 Januari 2025   16:16 Diperbarui: 5 Januari 2025   16:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik Oligarki Berdasarkan Aspek Ekonomi

            Oligarki adalah istilah untuk pemerintahan yang mana kekuasaannya dikendalikan oleh sekolompok orang atau individu yang memiliki kekuatan dan berpengaruh besar bagi negara. Sekelompok orang atau individu ini berfungsi untuk mengendalikan keputusan para pemimpin atau pemerintah. Kelompok kecil atau individu ini menggunakan kekuatan yang mereka miliki seperti, seperti kekayaan finansial, hubungan politik, dan sebagainya untuk mendominasi mereka atas masyarakat. Dalam sistem oligarki, proses politik cenderung tidak inklusif karena hanya menguntugkan kepentingan sepihak, sedangkan mayoritas rakyat sering kali tidak memiliki suara yang signifikan dalam pengambilan keputusan pemerintah.

            Politik oligarki berdasarkan aspek ekonomi mengacu pada sistem dimana kekuasaan politik dan ekonomi terkonsentrasi di sekelompok orang elit atau individu yang menguasai kekayaan dan sumber daya strategis negara. Dalam hal ini, elit ekonomi memiliki kendali yang sangat besar terhadap berbagai sektor, seperti sektor perbankan, property atau teknologi, sehingga mereka dapat mempengaruhi kebijakan politik dan ekonomi demi kepentingan mereka sendiri. Kelompok oligarki memanfaatkan kekayaan finansial nya untuk membiayai kampanye politik, menjalin erat hubungan dengan politisi dan aparat, hingga menduduki posisi dalam pemerintahan. Akibatnya, sering kali keputusan yang diambil oleh para petinggi negara berpihak kepada sekelompok elit, seperti pengurangan pajak korporasi, subsidi untuk beberapa sektor yang mereka kuasai, hingga bahkan pelemahan regulasi, dengan begitu dominasi mereka di pasar semakin kuat.

            Dampak utama dari oligarki politik ekonomi adalah semakin meningkatnya ketimpangan sosial ekonomi serta persaingan yang tidak sehat. Sebagian besar kekayaan terfokuskan kepada orang -- orang elit, sedangkan masyarakat biasa terpinggirkan dari akses sumber daya dan peluang ekonomi. Hal ini memperburuk kesenjangan ekonomi, karena para pelaku usaha menengah kebawah tidak mampu bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki koneksi politik dan hak istimewa lainnya. Selain itu politik oligarki ekonomi sering mengakibatkan adanya kasus korupsi dan nepotisme, dimana hubungan dekat antara kelompok elit dengan pemerintah sering kali membuat praktik -- praktik yang tidak transparan dan terlarang yang merugikan masyarakat dan negara. Dalam hal ini, mereka lebih memilih keuntungan jangka pendek daripada memikirkan keberlanjutan lingkungan dan kesejahtaraan masyarakat lokal.

             Dalam konteks global, oligarki ekonomi memperlihatkan pengaruh yang signifikan melalui perusahaan multinasional dan institusi keuangan internasional yang mendikte kebijakan ekonomi negara-negara berkembang. Hal ini menciptakan ketergantungan ekonomi dan memperkuat dominasi negara-negara maju, sementara negara berkembang sulit melepaskan diri dari siklus ketimpangan global. Untuk mengatasi politik oligarki ekonomi diperlukan reformasi mendasar seperti penguatan regulasi anti-monopoli, penerapan pajak progresif yang lebih adil, transparansi dalam pengelolaan sumber daya publik, dan pemberdayaan usaha kecil serta komunitas lokal. Langkah-langkah ini dapat membantu menciptakan distribusi kekayaan yang lebih merata dan memastikan bahwa kebijakan ekonomi berpihak pada kesejahteraan masyarakat luas, bukan hanya segelintir elit. Namun, tantangan terbesar dalam reformasi ini adalah melawan kekuatan yang sudah mengakar kuat dalam sistem politik dan ekonomi, yang cenderung mempertahankan situasi yang ada untuk kepentingan mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun