Mohon tunggu...
Riau Bagus
Riau Bagus Mohon Tunggu... -

Perlu belajar banyak dengan Kompas untuk menjadi penulis yang baik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Internet Jadi Acuan Quick Count PSU Pekanbaru

21 Desember 2011   10:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

PEKANBARU, Sejumlah media internet di Provinsi Riau, saat ini menjadi acuan masyarakat di 12 kabupaten melihat hasil sementara Pemilihan Suara Ulang Pemilukada walikota dan wakil walikota Pekanbaru, Rabu (21/12/2011).

Dua pasangan kandidat, Septina Primawati-Erizal Muluk (Berseri) dan Firdaus-Ayat Cahyadi, bertarung habis-habisan. PSU Pekanbaru sempat memanas, hingga memicu aksi demo masyarakat dan mahasiswa yang menuding Gubernur Riau Rusli Zainal, menghabiskan APBD Riau.

Tak melulu masyarakat yang menjadikan internet untuk melihat hasilnya. Para tim pemenangan juga tak kalah sibuk. Seperti halnya tim pemenangan pasangan Berseri, melihat kalah suara dari pasangan PAS, mereka mencari sejumlah temuan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Riauterkini.com, salah satu media internet ini misalnya, merupakan portal berita pertama di Provinsi Riau, saat ini menjadi acuan utama masyarakat melihat hasil perhitungan suara (quick count) sementara.

Bahkan masyarakat percaya diri jika pasangannya menang mutlak dari rival. Walau tak berpengaruh terhadap pemilih, namun sepertinya sebagian besar masyarakat Pekanbaru dengan kepemimpinan Rusli sekarang ini.

Tak sedikit menuding, Rusli yang sebelumnya diketahui pernah dekat penyanyi Melayu Iyeth Bustami ini, ingin membangun kerajaan di Bumi Lancang Kuning. Sehingga adiknya, Jhoni Irwan dicalonkan sebagai Bupati Rokan Hulu, namun kalah.

Sebab tujuan tak sampai, Rusli yang disebut-sebut selewengkan sejumlah dana program dan kebal hukum ini, kemudian dukung istrinya Septina Primawati sebagai calon kuat Walikota Pekanbaru.

Pada pemilihan pertama beberapa waktu lalu, Septina kalah mutlak dari pasangan PAS. Tak terima kekalahan, lantas Septina dan pasangannya ajukan gugatan kecurangan ke Mahkamah Konstitusi.

Beberapa kali persidangan di MK, sepakat Pemilukada Pekanbaru diulang. Lamanya proses pengulangan, justru menjadi isu di kedai kopi sambil main catur. Berbagai tudingan terlontar, jika gelar PSU.

Saran MK itu justru memunculkan stigma negatif di kalangan masyarakat Riau. Perihal ini lah yang menjadi bahan pemberitaan sejumlah media, agar PSU segera digelar.

Kita tunggu, apakah pasangan Berseri legowo dengan hasil sementara yang memenangkan pasangan PAS. Jika hal itu terjadi, dan berakhir ke MK, tentu berapa uang masyarakat Riau yang tersedot lagi untuk gelaran PSU kembali. (achmadrizal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun