Mohon tunggu...
Riau Bagus
Riau Bagus Mohon Tunggu... -

Perlu belajar banyak dengan Kompas untuk menjadi penulis yang baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saatnya Caleg "Curi" Suara Terbongkar

9 Mei 2014   08:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RIAU BAGUS - Saat pungut hitung Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2014 lalu, praktek kecurangan marak terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh daerah di tanah air. Setelah tahapan itu berakhir, kini musim calon legislatif (caleg) "curi" suara caleg partai lain terbongkar.

Dari beberapa kasus yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, suara yang dicuri alias digelembungkan oleh oknum di tingkat Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) sampai ribuan suara.

Praktek kecurangan itu bukan saja merugikan masyarakat sebagai pemilih, namun merugikan caleg satu partainya. Hal itulah yang biasa berujung konflik sampai ke Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) meski melakukan perhitungan ulang suara.

Seperti di terjadi di beberapa daerah di Provinsi Riau, beberapa caleg yang terindikasi menggelembungkan suara mulai terbongkar. Sayangnya, Panwaslu setempat tidak bergerak cepat melakukan penyidikan terkait potensi pidana Pemilu pada kasus itu.

Banyak spesikulasi masyarakat soal kecurangan yang dilakukan oleh oknum caleg. Menurut banyak masyarakat, oknum-oknum "nekat" itu sudah menciderai diri sendiri dan membohongi masyarakat.

Karena nafsu ingin duduk di kursi empuk, oknum tersebut nekat melakukan kecurangan yang sudah terstruktur dan masif, tidak takut jeratan hukum kasus pidana Pemilu di belakang hari.

Sampai mana kerja Panwaslu daerah dan Bawaslu Riau untuk mengungkapnya? Sampai saat ini belum satu pun caleg yang terindikasi curang itu dijerat kasus tindakan pidana Pemilu itu. Kita tunggu saja, apakah mereka akan menguburnya atau membongkarnya. (Riau Bagus)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun