Latar Belakang
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang terjadi di dalam kawasan hutan, sedangkan kebakaran lahan adalah kebakaran yang terjadi di luar kawasan hutan, baik disengaja maupun tidak disengaja (Hatta, 2008). Penyebab kebakaran hutan dan lahan didefinisikan sebagai tindakan alam atau buatan tertentu yang menyebabkan bahan bakar hutan dan lahan menyala dan terbakar (misalnya: serasah, pohon, semak belukar, dan lain-lain).
Dampak dari kebakaran hutan dan lahan terhadap kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya adalah terjadinya penurunan kualitas lingkungan, dan berpengaruh terhadap kehidupan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat (Jawad et al., 2015).
Kota Banjarbaru merupakan salah satu kota yang terletak di Kalimantan Selatan, dimana setiap tahun terjadi kebakaran hutan dan lahan terutama pada musim kemarau. Berdasarkan kasus kebakaran hutan dan lahan yang dirangkum oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2019, terjadi 327 titik kebakaran selama Januari hingga Oktober, dengan total luas kebakaran 5,6 Km2 (BAPPEDA, 2019).
Pembahasan
Gambaran Umum Kota Banjarbaru
Secara astronomis, Kota Banjarbaru terletak antara 3°25’40” sampai dengan 3°28’37” Lintang Selatan dan 114°41’22” sampai dengan 114°54’25” Bujur Timur. Kota Banjarbaru berada pada ketinggian 66 feet dpl, dengan wilayah relatif datar.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Banjarbaru memiliki batas-batas : sebelah utara dengan Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, sebelah selatan dengan Kabupaten Tanah Laut, sebelah timur Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, dan sebelah barat Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.
Seperti halnya daerah lain dalam wilayah Indonesia, Kota Banjarbaru juga mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan.
Kebakaran Hutan dan Lahan Di Banjarbaru
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melahap lahan gambut lebih dari lima hektare yang berada di pinggir jalan nasional di Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kobaran api pada lahan di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Kota Banjarbaru dengan Kabupaten Tanah Laut itu masih menyala disertai kabut asap menyelimuti area yang ditetapkan pemerintah daerah sebagai prioritas penanggulangan karhutla.