Mohon tunggu...
Achmad Rifqi Ali
Achmad Rifqi Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 5 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

bukan seorang penulis namun dituntut untuk rajin menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Pendidikan Holistik di Indonesia

3 Maret 2023   00:58 Diperbarui: 3 Maret 2023   01:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2021, dan resmi diterapkan pada Februari 2022. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk belajar dan mengembangkan keterampilan mereka di luar akademik. Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk menghasilkan siswa yang tidak hanya cakap secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan dilengkapi dengan keterampilan hidup yang akan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan.

Salah satu ciri utama Kurikulum Merdeka  adalah penekanan pada kearifan dan budaya lokal. Siswa akan dihadapkan pada kekayaan warisan budaya Indonesia, termasuk tarian tradisional, musik, kerajinan tangan, dan sastra. Hal ini diharapkan akan membantu mereka mengembangkan rasa bangga dan penghargaan terhadap akar budaya mereka, serta belajar tentang keragaman dari Indonesia.

Aspek penting lain dari Kurikulum Merdeka adalah fokus pada pengembangan kecakapan hidup. Siswa akan diajarkan keterampilan penting seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Keterampilan ini sangat penting untuk sukses di abad ke-21, di mana kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi semakin penting.

Kurikulum juga menempatkan penekanan kuat pada pendidikan nilai. Siswa akan diajarkan untuk menghargai kejujuran, integritas, tanggung jawab, rasa hormat, dan toleransi. Ini akan membantu mereka menjadi individu yang berpengetahuan luas yang mampu berkontribusi secara positif bagi komunitas mereka.

Kurikulum Merdeka juga didesain lebih berpusat pada siswa. Guru akan didorong untuk menggunakan berbagai metode pengajaran, termasuk pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis inkuiri, dan pembelajaran berbasis masalah. Ini akan memungkinkan siswa untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka sendiri, dan untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mereka.

Pengenalan Kurikulum Merdeka terutama di jenjang sekolah dasar disambut baik oleh banyak pendidik serta orang tua di Indonesia. Mereka percaya bahwa kurikulum baru akan membantu menghasilkan siswa yang tidak hanya mahir secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan dan nilai yang dibutuhkan untuk berhasil dalam hidup. Namun, ada juga beberapa kekhawatiran tentang penerapan kurikulum baru, khususnya di sekolah dengan sumber daya, fasilitas dan infrastruktur yang terbatas.

Kesimpulannya, Kurikulum Merdeka merupakan langkah penting untuk memberikan pendidikan yang lebih holistik bagi siswa Indonesia. Dengan menekankan kearifan lokal, kecakapan hidup, pendidikan nilai, dan pembelajaran yang berpusat pada siswa, kurikulum bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. Namun, keberhasilan kurikulum baru akan bergantung pada penerapannya yang efektif di sekolah-sekolah di seluruh wilayah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun