Mohon tunggu...
Achmad Rafif
Achmad Rafif Mohon Tunggu... Penulis - Begitu menyedihkan jadi anak bangsa merdeka | aku, sederhana namun berirama.

Novel "Intuisi" sedang dalam proses penulisan. Blog Lama : https://www.kompasiana.com/achmadrafif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Drama Belajar Online: Di Antara Dilematis Pandemi

15 Februari 2022   11:34 Diperbarui: 15 Februari 2022   12:29 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2022 ini merupakan tahun kedua bagi Pemerintah Indonesia dan seluruh masyarakat dalam menghadapi Virus Corona (Covid-19) sejak dari tahun 2020 silam. Penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia selama dua tahun kebelakang terbilang sangat signifikan. Artinya, banyak dari masyarakat kita yang terjangkit Virus tersebut dari mulai orang tua, dewasa, dan anak-anak. Hal itu mengacu pada data yang dimunculkan oleh Pemerintah kepada seluruh Masyarakat luas lewat berbagai media Tv maupun Media Sosial.

Sosialisasi dilakukan Pemerintah untuk setiap lini kegiatan dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19.  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam surat edaran Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendididkan dalam Masa Darurat Pandemi Covid-19 menghendaki bagi seluruh peserta didik untuk belajar dari rumah atau dengan metode pembelajaran daring (online) yang dilakukan dengan perangkat komputer atau laptop. Tujuan dari kebijakan ini demi mendukung laju program Social Distancing yang dimulai dari awal tahun 2020 silam dengan nama program PSBB.

Dalam penerapannya metode pembelajaran Daring (online) harus memiliki kuota internet dan perangkat pendukungnya seperti laptop atau komputer. Dari sini kita bisa melihat betapa ironinya para peserta didik yang tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebijakan tersebut. Dalam hal ini juga terjadi pro dan kontra dari mulai orang tua peserta didik dan murid itu sendiri. Banyak diantara mereka yang tidak mampu dan tidak mempunyai komputer atau laptop. Hal itu menjadi suatu hambatan dalam penerapan kebijakan pembelajaran Daring.

            Metode belajar online secara tidak langsung berdampak baik dan buruk pada lini Pendidikan di Indonesia. Kendati demikian, kualitas Guru atau Dosen pun harus lebih meningkat, mengingat metode daring dengan cara virtual yang membuat kegiatan belajar mengajar bisa menjadi miss komunikasi. Banyak faktor penyebab miss komunikasi dalam metode pembalajaran online. Salah satu contohnya adalah buruknya sinyal internet yang terkadang menjadi hambatan klasik para peserta didik selama metode pembelajaran online berlangsung.

            Sampai saat ini belum ada solusi tentang masalah sinyal selama belajar dengan metode Daring. Namun, efektivitas belajar daring patut kita telaah. Artinya ada beberapa faktor diatas menjadi hambatan setiap peserta didik. Untuk itu perlu dilakukan sosialiasi terkait penerapan pembelajaran Daring. Sejauh ini pemerintah telah melakukan sosialisasi terhadap pembelajaran Daring ini. Namun, semua bergerak ditempat. Masalah yang muncul tetap klasik.

            Sosialisasi pemerintah belum cukup maksimal, karena banyak peserta didik yang tinggal di daerah perkampungan mengalami kesulitan dalam mengikuti kebijakan pembelajaran daring. Banyak murid di daerah pelosok tidak mampu untuk mengikuti pembelajaran daring karena faktor tidak adanya sosialisasi pemerintah ke sekolah-sekolah pelosok. Hal itu menyebabkan mereka tidak bisa belajar atau hal itu juga yang menjadi penghambat penyebaran virus corona. Karena jika kita melihat beberapa sekolah pelosok masih menjalani sekolah tatap muka walaupun peraturan yang pemerintah buat sudah jelas adanya.

            Efektivitas dalam belajar daring menjadi semakin dilematis. Suatu kebijakan memang selalu memiliki baik dan buruk. Beberapa dampak buruknya belajar daring telah saya sebutkan diatas. Kali ini adalah baiknya metode pembelajaran daring; antara lain adalah untuk mendukung pemerintah dalam memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19. Dan bagi peserta didik yang memang memiliki niat dan kemauan untuk belajar metode daring menjadi salah satu pendukung untuk mereka mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan informasi yang dapat mereka akses dengan cepat dan mudah.

            Jika pada belajar tatap muka peserta didik tingkat SD sampai dengan SMA tidak diperbolehkan mengakses internet di waktu pelajaran, lewat pembelajaran daring para peserta didik mendapatkan keluluasaan dalam mengakses internet untuk belajar dan mencari informasi terkait materi pelajaran yang dikasih oleh guru mereka.

            Banyak yang beranggapan bahwa tingkat kecurangan atau mencontek dalam metode belajar daring ini lebih besar dibanding metode pembelajaran tatap muka. Memang ya, tapi untuk masalah itu kita kembalikan kepada individu dan integritas masing-masing dari mereka.

            Saya kira baik dan buruk metode belajar online ini merupakan bahan pertimbangan bagi lini pendidikan di Indonesia. Dan yang menjadi titik berat dalam menuntut ilmu adalah kemauan dan integritas diri. Metode dan penerapannya hanya alat pendukung untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun