Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Subuh Kristal Pelangi

10 Juli 2016   06:36 Diperbarui: 10 Juli 2016   08:06 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://finadam.blogspot.co.id/2012_03_01_archive.html?m=1"][/caption]Subuhku subuhmu apakah getaran damainya serupa jubah malaikat sebening kristal? Aku nyaris dikurung butiran kilau cahaya yang berpendar dan berputar di sekelilingku.

Aku petik butiran kristal, cukup satu saja, di telapak tanganku warna pelangi memantul-mantul. Serabut warna pelangi tak ubahnya jalan tol bagi gelombang pikiran dan perasaan ngungsi ke langit yang bertingkat-tingkat itu.

Kristal pelangi merebut seluruh isi jiwa pikiran. Apa yang sedang terjadi di langit angkasa? Bumi senyap dan pertikaian terhenti seketika. Baru satu kristal pelangi, bagaimana sepuluh seribu sejuta kristal pelangi akan meluluhlantakkan bumi dan isinya.

Ah, jadi tak asyik lagi. Dunia tanpa kehidupan. Linier sepi dinamika layaknya surga. Angin tak terasa angin. Udara kantong hampa sia-sia. Orang-orang tak bertegur sapa karena seluruh isi jiwa raga berdomisili di tangga langit raya.

Subuhku subuhmu alangkah elok kita simpan rahasia kristal pelanginya. Siapapun ia, juga pemuka agama, jangan dibagi cerita. Dunia akan tamat secepatnya.

jagalan 10 07 16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun