Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seteguk Anggur Cinta

25 Juni 2016   06:15 Diperbarui: 25 Juni 2016   07:38 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://cdnimg.visualizeus.com/thumbs/

Belati kau tancapkan lagi di atas luka belum kering luka
Lukaku lukaku
Luka-luka itu lukaku

Girang kau tertawa
Puas kau beringas
Kau pikir aku tewas

Semakin kau bunuh semakin hidup aku
Semakin kau kurung semakin merenung aku
Semakin kau serimpung semakin agung aku

Alif tegak menombak
Badan kau tergeletak
Dibakar panas menggelegak

Wawu tunduk merunduk
Badan aku rukuk
Cahaya terang sikap tawadluk

Kekasih rahasia datang tiba-tiba
Mengusap luka kering seketika
Membawa seteguk anggur cinta

jagalan 250616

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun