Belati kau tancapkan lagi di atas luka belum kering luka
Lukaku lukaku
Luka-luka itu lukaku
Girang kau tertawa
Puas kau beringas
Kau pikir aku tewas
Semakin kau bunuh semakin hidup aku
Semakin kau kurung semakin merenung aku
Semakin kau serimpung semakin agung aku
Alif tegak menombak
Badan kau tergeletak
Dibakar panas menggelegak
Wawu tunduk merunduk
Badan aku rukuk
Cahaya terang sikap tawadluk
Kekasih rahasia datang tiba-tiba
Mengusap luka kering seketika
Membawa seteguk anggur cinta
jagalan 250616
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H