Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan Tiga Kota

17 Oktober 2016   23:08 Diperbarui: 17 Oktober 2016   23:24 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: http://digitalfotografi.net/

Menjelang shubuh
Aku menyaksikan perang brubuh
Semalam terkapar di emper toko
Setelah mabuk diiringi lagu dangdut koplo
Selamat malam duhai kekasih...

Secangkir kopi panas
Kecamuk deru ombak laut selatan
Menghempas badan hingga lunglai
Siapa itu dinihari duduk sendiri
Berteman sepi atau menunggu kekasih sejati

Diantara tiga kota
Perjalanan pasti akan tiba
Di keheningan malam
Canda tawa untuk sementara istirahat saja
Supaya jelas siapa pengkhianat diantara kita

Padu sedih dan gembira
Pendulum berhenti di pusat gravitasi
Tidak bergerak lagi
Diri menemukan diri
Tegak ubun ubun terpusat di garis arsy kekuasan sunyi

Rumah Ngaji 171016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun