Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Mripat 04] Belanja Minat Baca di Pasar

19 April 2016   14:42 Diperbarui: 19 April 2016   14:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Survei menjukkan dari seribu penduduk Indonesia, hanya satu orang yang membaca buku. Daftar buruk hasil survei bukan terkait dengan minat baca saja. Kemampuan sains dan matematika pelajar Indonesia juga memelas.

Sudahlah. Legowo saja menerima fakta yang sesungguhnya kita sendiri telah secara canggih merancangnya. Bahkan Pak Anies Baswedan pun berulangkali menyatakan pendidikan Indonesia sedang gawat darurat. Apa yang kita saksikan hingga hari ini merupakan produk pendidikan Indonesia di masa lalu.

Apa boleh buat. Mesin waktu tidak bisa diputar. Kaki harus melangkah dan terus melangkah ke depan. Silahkan menoleh ke belakang untuk keperluan secukupnya saja: belajar dari keteledoran masa lalu. Selanjutnya tetap sadar di ke-kini-an. Sekarang. Di sini. Mata menatap ke depan. Bergerak.

Itulah mengapa di pagi yang segar pada hari minggu, Cak Siman mengajak anak-anak pergi ke pasar. Lokasi pasar yang tidak jauh dari rumah ditempuh dengan berjalan kaki.

“Asik. Kita berbelanja di pasar,” seloroh Rere

“Cak Siman kita nanti ditraktir beli sarapan ya?”

“Kita belanja ilmu,” sahut Cak Siman.

“Belanja ilmu?”

“Kalau ke pasar itu belanja sayur mayur, beli baju, atau cari sarapan!”

“Ah, Cak Siman ini aneh.”

Sampai di pasar, di pendopo yang berada di gerbang pasar, Cak Siman membagikan kertas dan alat tulis. Anak-anak bertanya-tanya. “Untuk apa ini Cak?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun