Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Beda Jerman dan Indonesia Soal Kesadaran Berkendara

9 Juli 2016   22:06 Diperbarui: 10 Juli 2016   11:05 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruwet | Sumber: https://cdn.sindonews.net/dyn/960/photos/2015/02/18/11293/40588_highres.jpg

Siang yang cukup gerah. Seorang teman datang dengan wajah kusut berkeringat.

“Ampun, ampun, ampun!”

“Ada apa?” Kaget bukan main saya. Belum duduk belum bersalaman ia langsung menumpahkan keluh dan kesah.

“Ampun. Ini sudah bukan soal macet!”

“Kamu bicara soal apa? Ayo duduk dulu!”

“Ampun. Masyarakat yang terdidik, perilakunya pasti terdidik. Inilah akibat pendidikan yang dibatasi dalam ruang kelas.”

“Ooo…kamu bicara pendidikan?”

“Bukan. Aku bicara kemacetan.”

“Tadi barusan omong pendidikan dan ruang kelas.”

“Iya. Pendidikan…eh…sekolah salah mendidik perilaku. Jadinya macet dimana-mana. Ampun.”

Saya geleng-geleng kepala menyaksikan tingkahnya. “Jadi sekolah itu mengakibatkan kemacetan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun