Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pancasila dan Ujian Menjadi Manusia yang Waras

31 Mei 2020   22:39 Diperbarui: 31 Mei 2020   22:37 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaum agamawan berbicara sebatas konteks ketuhanan: surga, neraka, pahala dosa. Akibatnya, dimensi kemanusiaan kerap terabaikan. 

Dakwah model takfiri adalah contoh kasus manakala benere dhewe mengalahkan rasa kemanusiaan.

Pejuang kemanusiaan pun kerap terjebak oleh bayangan primordialisme yang diciptakannya sendiri. Hendak menegakkan pilar kesetaraan kemanusiaan tapi merobohkan pilar kemanusiaan yang lain.

Tindakan persekusi adalah contoh nyata ketika primordialisme merobohkan bangunan akhlak dan fondasi ketuhanan.

Apalagi korupsi yang menjadi "identitas budaya" para pejabat. Perilaku ini merobohkan semua pilar Pancasila. Ambruk berkeping-keping.

Budaya nyolong bukan hanya melukai rasa keadilan sosial---bahkan secara terang-terangan ia menghina Tuhan.

Ndilalah, 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila bertepatan dengan momentum masyarakat memasuki new normal. 

Berpegang Pancasila adalah menjadikan lima pilar sila sebagai panduan berpikir dan berbuat.

Apakah kebijakan, regulasi, keputusan serta perbuatan yang dikerjakan dalam skala pemerintahan, sosial atau individual sesuai dengan prinsip ketuhanan? 

Selaras dengan rasa kemanusiaan? Membangun kebersamaan dalam persatuan? 

Melalui proses musyawarah atau menjadi keputusan sepihak? Mengutamakan keadilan sosial atau kepentingan pribadi dan golongan?

Semoga bersama dengan hari lahirnya Pancasila kita menjadi manusia yang waras, tetap waras, dan semakin waras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun