Jika bagiku itu semua bukan Lailatul Qadar-Mu
Jika untukku itu semua bukan taburan berjuta rahmah-Mu
Jika padaku itu semua bukan kedermawanan-Mu
Aku lebih rendah dari bongkahan batu-batu
Aku gagal menjadi ahsanu taqwin-Mu
- Puasa Seribu Lailatul Qadar, Emha Ainun Nadjib
Kyai Mad menangis tersedu-sedu. Mengguguk tersengal-sengal. Kepalanya menunduk pilu. Para murid yang duduk bersila ikut menangis dalam suara tertahan. Tiada seorang berani mengangkat wajah.
Suasana malam itu mendadak penuh tangis. Setelah didera tangis Kyai Mad membuka suara.
"Tangisku, tangismu, tangis alam semesta telah tuntas. Semoga para malaikat menaburi ubun-ubunmu dengan serbuk-serbuk cahaya."
Seorang murid mengangkat muka, memberanikan diri bertanya, dengan suara penuh ta'dhim.
"Maafkan kami, Guru. Mengapa Guru menangis seolah tiada lagi yang pantas ditangisi selain tangis yang mengiris hati kami malam ini?"