Tradisi berpikir ala sekolah masih berputar-putar di lingkaran hafalan teks. Siswa makin terbiasa berpikir secara Lower Order Thinking (LOT).
Jarang didapati soal yang mengajak siswa berpikir terbuka. Pertanyaan yang berisi jawaban uraian disajikan dalam porsi yang terbilang sedikit. Itu pun lagi-lagi sebatas recognizing dan recalling facts. Sebutkan, siapa, di mana, kapan menjadi tradisi rutin soal ujian sekolah.
Mengapa berpikir LOT masih menjadi tradisi yang dilembagakan? Apakah ini bukan bencana masa depan manakala High Order Thinking (HOT) menjadi skill untuk memenangi persaingan di era teknologi digital?
Atau kita sebaiknya tertawa ngakak (LOL) karena saking sedihnya?
Jagalan 300919
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H