Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ambang Waktu

30 November 2018   20:01 Diperbarui: 30 November 2018   20:02 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels.com/Artem Saranin

Lelaki tegak menghadap ke barat
Langit merah menggeliat
Sebentar lagi dilindas pekat
Ia mengutuk dirinya yang sekarat

Siapa peduli gerimis
Siapa peduli senja
Gerimis dan senja apa bedanya
Amis dan merana

Lelaki mematung di lubuk malam
Gelap menyimpan terang
Seribu kekuatan menyembunyikan seribu kelemahan
Ia merajam habis isi kepala

Yang baru datang selamat tinggal
Yang berpamitan selamat jalan
Ada dan tiada apa bedanya
Fana dan sengsara

Lelaki mengeja hidup dan mati
Ruang tanpa gema suara
Cakrawala imaji sunyi
Kereta kencana roda manusia

Jombang, 301118

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun