Kepada siapa saja--termasuk saya, Anda dan kita semua yang mendidik dan memberi teladan tanpa harus dikurung oleh tembok dan pagar sekolah. Kepada abang tukang becak yang mendidik dan memberi teladan keramahan, sikap pantang menyerah kepada penumpangnya.Â
Kepada Bapak sopir angkot yang mendidik dan memberi contoh taat lalu lintas. Kepada Bupati yang jujur dan memiliki integritas sebagai pegawainya rakyat.
Pokoknya, kepada siapa saja yang sikap dan perilakunya mencerminkan nilai pendidikan dan keteladanan. Kepada mereka yang mendidik dengan cara memberi teladan yang baik pantas disebut guru--iso digugu lan ditiru.
Jadi, kalau yang dimaksud Hari Guru adalah untuk Bapak Ibu yang mengajar di sekolah, kita perlu konsisten, misalnya dengan menggantinya jadi Hari Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Berani mencoba? []
Jagalan, 261118
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H