Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Nelangsa Sebaris Huruf

25 Februari 2018   09:28 Diperbarui: 26 Februari 2018   02:25 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Huruf-huruf meronta
Kuda mainan belaka
Sukma merana
Merindu badan malam gulita

Huruf-huruf memekik
Dirajam jarum suntik
Aduhai nafsu paras cantik
Menggelapar di kaki penuh daki

Huruf-huruf nelangsa
Diperkosa tuan samudra
Bahagia cap apa!
Kalau berakahir duka nestapa

Huruf-huruf menampar:
Aku mau minggat!
Dari isi kepala yang laknat
Berpikir makna mana sempat

Huruf-huruf terkapar
Dicekik lapar
Wajah mata menyala
Langit bolong rembulan padam

A be ce de e
Alif ba ta tsa jim
Ha na ca ra ka
Angin ribut
Ajal menjemput

Ploso 2501218

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun