Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bertarung Depan Jendela

20 Januari 2018   01:05 Diperbarui: 20 Januari 2018   20:44 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau malam hadir bersama belati menikam
Serahkan jantung hidupmu dalam satu hentakan nafas yang menghujam

Malam jubah hitam
Adalah ruang sunyi yang selalu abadi

Apabila suara memekik
Singa mengaum meronta beringas

Mimpi melukis cakrawala
Di atas batu cadas ditikam ambisi ganas

Jendela terbuka
Mula-mula angin menyapa
Tak lama jeda
Gerombolan suara-suara
Merobek tirai melambai sengsara

Apa lagi ini!
Hiruk pikuk mengusik semedi
Rembulan malas tertawa
Derap langkah merasuk suka
Jiwa dahaga berserakan tak tentu arah

Duduk saja di sini
Biar jendela terbuka
Ngobrol ala kadarnya
Asal tidak mabuk
Menjelang duka

Di jalanan pandang memandang
Sekelebat sekilas saja
Karena sunyi adalah siksa
Menampar topeng
Seribu wajah

Malang, 200118

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun