Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Topeng Tengkorak: Penyamaran yang Telanjang

19 Mei 2017   01:47 Diperbarui: 19 Mei 2017   18:02 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: http://www.elevenia.co.id

Maka, menutupi wajah sendiri dengan topeng tengkorak yang agentik di media sosial, tak ubahnya menanam penderitaan dan menggali kubur untuk nyawa kehidupan masa depan.

Menurut sahabat saya, itulah situasi neraka: ketika yang menang melukai yang kalah, dan yang kalah menyiksa yang menang. Ketika yang putih memojokkan yang hitam, dan yang hitam memberontak yang putih. Ketika tangan kanan bercerai dari tangan kiri, dan tangan kiri mentalak tiga tangan kanan. Kita sedang mengalami keadaan turbulance yang dahsyat.

“Heran saya,” katanya, “Padahal kita adalah makhluk surga. Mengapa menciptakan situasi neraka?” []

jagalan 19.05.17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun