Maka, menutupi wajah sendiri dengan topeng tengkorak yang agentik di media sosial, tak ubahnya menanam penderitaan dan menggali kubur untuk nyawa kehidupan masa depan.
Menurut sahabat saya, itulah situasi neraka: ketika yang menang melukai yang kalah, dan yang kalah menyiksa yang menang. Ketika yang putih memojokkan yang hitam, dan yang hitam memberontak yang putih. Ketika tangan kanan bercerai dari tangan kiri, dan tangan kiri mentalak tiga tangan kanan. Kita sedang mengalami keadaan turbulance yang dahsyat.
“Heran saya,” katanya, “Padahal kita adalah makhluk surga. Mengapa menciptakan situasi neraka?” []
jagalan 19.05.17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H