[caption caption="https://kulihatkurasakudengar.wordpress.com/"][/caption]Seperti biasa ketika hujan menurunkan tirainya
Perempuan jubah putih meneteskan air mata
Ia tak cukup tahan menahan perasaan setelah tanah basah mengirim aroma hujan
Kursi tua kenangan tua: aku bukan perempuan tua
Di genggamannya batu warna hijau bercahaya
Zamrud tanda cinta setia
Walau hujan bermusim-musim memyapa
Tak luntur warna rindu di genggaman hatinya
Simpanlah zamrud ini, tanganmu yang hangat akan melukis kenang, memadamkan api murka
Aku pergi tidak jauh
Hanya menghilang di balik hujan
Dari balik setiap tetes air dari langit aku menatap wajahmu yang samar- samar
Perempuan jubah putih mengusap airmata di pipinya
Senja menggigil
Ia ingin menyelinap di balik hujan
Tak usah kembali ke dunia yang mengejeknya dengan penantian
Dari balik tirai hujan akankah rindu tuntas terlampiaskan
Seperti biasa ketika hujan menurunkan tirainya
Perempuan jubah putih meneteskan air mata
Jagalan 260916
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H