Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayap Malaikat

6 Juli 2016   10:29 Diperbarui: 6 Juli 2016   10:38 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://ioanesrakhmat.blogspot.co.id"][/caption]

Ada yang tiada dalam asa menggelora
Bolong lubang di rasa
Gelisah angin mendesah- desah
Mengusap luka abadi sepanjang masa

Pegang tanganku, kau menghiba
Rambut terurai gelap hitam malam
Rembulan redup pucat purnama
Air matamu kering dihisap tandus batu-batu

Sendiri lengang hilang bayang-bayang
Kata tak bernyawa
Kau memekik udara hampa
Siapa aku siapa kamu

Ini malam segala tak merupa
Sayap malaikat laksana hujan cahaya
Melingkar tali pusat jiwa
Berpegangan tangan saling mengucapkan:

Aku cinta padamu

jagalan 1 syawal 37

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun