Mohon tunggu...
Achmad Nawfal Karim
Achmad Nawfal Karim Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Alumni dari Multimedia SMKN 3 Yogyakarta. menyukai berbagai hal yang menyangkut dengan media. Follow Twitter & IG : Nawfal_04

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kemana Perginya Kesederhanaan Remaja Pedesaan?

6 Desember 2015   09:15 Diperbarui: 6 Desember 2015   11:45 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesatnya kemajuan teknologi tidaklah bisa kita pisahkan dari berbagai perubahan sosial yang ada pada masyarakat. Berkat pesatnya kemajuan teknologi, informasi dari belahan dunia manapun akan mudah untuk diakses atau didapatkan. Kemajuan dibidang teknologi ini menyebabkan perubahan yang amat sangat besar bagi manusia, mulai dari peradaban hingga kebudayaan.  Untuk sekarang ini perkembangan teknologi bukan hanya orang kota saja yang bisa menikmati, namun orang desa juga sudah bisa menikmati dampak dari era globalisasi ini. Akibatnya segala segi informasi positif maupun negative sangat mudah didapat dan perlahan mengubah pola pemikiran dan hidup masyarakat.

Perubahan yang sangat terlihat dalam kehidupan masyarakat desa khususnya adalah perubahan gaya hidup atau life style, khususnya dikalangan remaja, karena remaja adalah golongan yang mampu merespon dengan cepat dan mengadaptasi perubahan yang terus menerus terjadi. Aspek ini bisa dilihat dari makanan, berpakaian, hingga perilaku dari remaja desa saat ini. Bisa diambil contoh dari makanan yang mereka konsumsi, dalam kasus ini adalah fast food atau makanan cepat saji, mereka lebih suka makan makanan fast food di KFC, McD, atau yang lain, dari pada makan makanan tradisional seperti growol, gethuk, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa masyarakat di pedesaan pun juga terkena efek dari kemajuan teknologi dan era globalisasi.

Perubahan dalam hal fashion atau berpakaian juga sangat terlihat pada masyarakat desa sekalipun. Masyarakat di pedesaan sekarang cenderung mengikuti tren berpakaian yang mereka lihat di televisi atau pengaruh dari sinetron yang mereka tonton. Dan hasilnya adalah masyarakat yang mulai berpakaian nyentrik, yang bukan merupakan cermin dari masyarakat di pedesaan, karena pada umumnya remaja di pedesaan berpakaian sederhana dan mengikuti norma budaya dan agama dilingkungannya. Dalam hal permainan juga mengalami perubahan, sekarang sudah banyak permainan tradisional yang mulai usang dan sudah jarang dimainkan, sebut saja Gobak sodor, Boi-boinan, jek-jekan, kelereng, dan masih banyak lagi.

Sekarang permainan tradisional telah kalah oleh permainan dari kemajuan teknologi, seperti Playstation, Game Personal Computer, dan Game dari Gadget seperti Smartphone dan Tablet. Remaja di pedesaan sekarang lebih suka menghabisakan banyak uang untuk memainkan permainan dari kemajuan teknologi, dibanding permainan yang gratis seperti permainan tradisional. Perubahan dalam hal olahraga juga dapat dilihat dengan jelas, remaja pedesaan sekarang sudah sangat jarang yang bermain bola tanpa alas kaki di lapangan desa. Remaja desa sekarang lebih suka bermain sepak bola menggunakan sepatu dan seragam yang lengkap di sebuah lapangan futsal walau harus membayar. Tempat berkumpul karang taruna remaja desa pun telah berganti ke cafe, sebagai tempat nongkrong remaja saat ini. 

Dalam hal perilaku, nilai atau adab berperilaku semakin lama semakin terkikis, misal saja sekarang di pedesaan remaja yang lewat di depan orang yang lebih tua tidak bilang permisi. Dan juga perilaku remaja yang makin lama seperti perilaku orang yang anti sosial, contohnya sperti saat ada rapat pemuda desa, sekarang banyak remaja yang hanya memainkan smartphone mereka dan hanya mengangguk setuju dengan apapun yang ada dari hasil rapat tersebut, seolah mereka tidak peduli atas apa yang sudah dirapatkan. Ada contoh lain dalam perubahan gaya hidup remaja desa yang sangat signifikan, yaitu mulai samarnya tradisi nyinom. Nyinom yang biasanya dilakukan oleh remaja desa, sekarang telah digantikan dengan adanya catering.

Bisa disimpulkan, perubahan gaya hidup remaja desa yang seharusnya sederhana dan tradisional, telah bergeser dan berubah menjadi gaya hidup yang sangat konsumtif, orang desa yang pada umumnya bersifat Kolektifisme mulai bergeser pada sifat individualism, dan bisa menghilangkan nilai-nilai yang tumbuh pada lingkungan pedesaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun