Mohon tunggu...
Achmad Mudrikah
Achmad Mudrikah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Guru Matematika di Pesantren Sumur Bandung Cililin dan Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNINUS Bandung, Doktor Pendidikan Matematika Lulusan UPI Bandung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Benci? Mengapa tak Mencinta?

9 Februari 2017   22:52 Diperbarui: 9 Februari 2017   23:01 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katanya benci Hadits dloif
Mengapa malah kalian sebarkan berita-berita  tak jelas hanya karena sesuai dengan hawa nafsu?
Katanya benci perilaku dan ucapan yang naif
Mengapa malah kalian pilih kabar tak jelas sambil membuang ucapan orang berilmu yang belum tentu palsu?

Katanya cinta pada ulama
Mengapa malah kalian sebarkan aib orang  berilmu hanya karena kalian benci?
Katanya cinta pada sesama
Mengapa malah kalian pilih kata-kata memojokkan dan menghina sambil mencaci?

Mengapa syurga seolah hanya milik kalian?
Padahal ada ahli maksiat yang menghuni syurga hanya karena mencinta seekor makhluq-Nya
Mengapa neraka seolah hanya milik manusia yang kau anggap lawan?
Padahal ada ahli ibadah yang menghuni neraka hanya karena tak mencinta seekor makhluq-Nya

Mengapa hanya rasa benci yang selalu kalian sampaikan?
Padahal cinta para penghuni langit takkan pernah luput terhadap pencinta makhluq dan pencinta manusia
Mengapa hanya caci maki yang sering kalian lontarkan?
Padahal ungkapan cinta lebih menentramkan dan mampu mendatangkan kekuatan meski kau telah renta dimakan usia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun