Mohon tunggu...
Achmad Irfan
Achmad Irfan Mohon Tunggu... Administrasi - KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

Saya Suka membaca dan menulis tentang sosial,politik, Hukum, Ekonomi, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

5 Tips Crowd Safety Management Plan dan Belajar dari Pengalaman Nonton Sepak Bola, Tragedi Kanjuruhan, dan Tragedi Itaewon

2 November 2022   07:29 Diperbarui: 2 November 2022   08:31 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Crowd Safety Management Plan (Dok: www.crowd.org)

Menonton Konser Musik, pertandingan Sepak Bola, Badminton dan acara lainnya secara live sangat mengasyikkan. Karena Atmosfer menonton live berbeda dengan menonton acara di  televisi atau di gadget. Dengan menonton live kita bisa melihat dan menyaksikan langsung tokoh idola, Klub kesayangan kita secara langsung dan berjumpa dengan rekan-rekan penonton lainnya. Pengalaman pribadi menonton langsung pertandingan sepak bola Piala Asia 2007, tepatnya pada tanggal 14 Juli 2007. Saat itu Indonesia menjadi tuan rumah dan sedang menjalani  babak kualifikasi Timnas Indonesia vs  melawan Arab Saudi saat itu kick off 19.35 WIB. Saya berangkat dari rumah setelah Sholat Ashar sekitar Jam 16.15 menaiki Bis Trans  Jakarta.  Setibanya saya Stadion Gelora Bung Karno sekitar jam 17.15, saat di luar stadion GBK sudah dipadati puluhan ribu suporter Indonesia. Pintu tribun mulai di buka pukul 18.00 WIB, antrian di setiap pintu tribun sekitar ribuan orang, saya mungkin termasuk antrian yang di tengah.  Pada saat mengantri di barisan tribun terdapat banyak orang , karena tiap tribun ada ribuan orang  jadi pas lagi meengantri sempat terjadi dorong-dorongan antar suporter, karena ingin segera masuk dalam stadion GBK. Ada beberapa Suporter yang membawa anak balita, anak balitanya menangis karena antrian agak sesak dan padat, saya juga melihatnya kasihan kenapa anak di bawah umur 5 tahun di ajak nonton sepak bola yang sudah pasti dipadati oleh banyak suporter. Sudah 40 menit menit mengantri menuju pintu masuk tribun, saya melihat di  sekitar nampak ribuan orang yang masih mengantri penuh dengan keringat, untungnya saat itu cuaca lagi cerah. Sekitar jam 19.00 saya masuk ke dalam stadion sepak bola, memang benar atmosfer menonton pertandingan secara live memang beda, saya berdiri bersama puluhan ribu suporter Timnas Indonesia, dan berharap Indonesia bisa menang atau minimal seri melawan timnas Arab Saudi untuk menjaga pulang lolos 8 besar piala Asia 2007, di tambah lagi Indonesia sebagai tuan rumah. 90 menit berjalan tidak terasa, karena keseruan menonton pertandingan, walaupun berakhir dengan kekalahan 2-1 atas Arab Saudi. Sekitar jam 21.30 WIB saya luar stadion, seperti biasa antrian menuju pintu keluar penuh padat dan sesak. Selain itu mampu banyak sampah berserakan baik di dalam atau di luar stadion.

Situasi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya, Malang  Sabtu, (01/10/2022) (Dok: kompas.com)
Situasi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya, Malang  Sabtu, (01/10/2022) (Dok: kompas.com)

 Belum lama ini tragedi Kanjuruhan tanggal 1 Oktober 2022, yang menelan 135 korban jiwa meninggal, akibat penonton berdesakan hingga menimbulkan sesak nafas.  Tragedi Kanjuruhan dipicu oleh amarah Suporter Arema karena kalah 2-1 dengan Persebaya,  suporter Arema turun ke dalam lapangan, pihak kepolisian menembakan gas air mata untuk mengamankan suasana, tetapi suporter Arema makin tak beraturan berlarian mencari pintu keluar Stadion, dari situlah terjadi penumpukan suporter dan banyak yang sesak nafas kehabisan oksigen hingga  ratusan nyawa suporter melayang. 

Polisi dan paramedis berkumpul  membantu puluhan orang mengalami serangan jantung, distrik Itaewon di Seoul pada 30/10/2022 (AFP via VOA Indonesia)
Polisi dan paramedis berkumpul  membantu puluhan orang mengalami serangan jantung, distrik Itaewon di Seoul pada 30/10/2022 (AFP via VOA Indonesia)

Pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan , Sabtu (29/10/2022) juga telah merenggut 155 korban jiwa,  diduga akibat berdesakan  dengan puluhan ribu orang yang sebelumnya di picu oleh perkelahian antar penonton yang memakai narkoba saat merayakan acara Halloween. Agar kejadian kerumunan tidak terulang kembali perlu adanya manajamen kerusuhan dengan metode  crowd safety management plan dari pihak penyelenggara event-event besar seperti pertandingan sepak bola , Konser musik dan acara besar lainnya. Berikut 5 Point Crowd Safety Management Plan menurut Dosen FKM Universitas Airlangga Putri Ayuni S.KM., M. KKK.  dan tambahan pendapat dari penulis, yaitu: 

1. Identifikasi

Identifikasi ini adalah langkah awal untuk safety pada kegiatan acara. Dengan adanya identifikasi kita bisa mengetahui jenis acara apa dan apa saja resikonya. Misalnya jika ada konser musik maka kemungkinan resikonya adalah kerumunan orang, keributan atau kerusahan anarkis, kebakaran dan resiko lainnya. 

2. Tata Tertib Acara

Setelah Identifikasi adalah tata tertib Acara untuk apapun jenis acaranya. Karena dengan adanya Indenfikai maka ada peraturan tata tertib Acara dimana disitu terdapat aturan mengenai point-point dan batasan khususnya untuk pengisi acara dan penonton. Misalnya dalam Tata tertib menetapkan artis  atau pengisi acara dilarang keluar dari area panggung kecuali dengan pengamanan yang ketat dan kondisi lapangan yang memadai. Untuk penonton dilarang membawa senjata tajam, narkoba, dan minuman beralkohol. Jika melanggar akan sanksi dan denda dari pihak penyelenggara. Dalam tata tertib di jelaskan jumlah kapasitas maksimal penonton  sesuai dengan kondisi di lapangan

3. Pengendalian

Setelah adanya Identifikasi dan Tata tertib, maka tahapan selanjutnya adalah pengendalian. Dengan adanya pengendalian pihak penyelenggara bisa menyiapkan segala sesuatunya atas resiko dari acara seperti menyiapkan alarm otomatis jika terjadi kebakaan, truck fire, alat pemadam, cctv, jumlah petugas keamanan, tenaga medis dan perlengkapan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun