Bagi orang tua sesuatu kebanggaan, jika melihat  anak yang sudah memasuki usia sekolah. Dalam jenjang tingkat pendidikan di Indonesia terdapat istilah  SD, SMP, SMA, kalau dari segi usia ANAK  dari jenjang SD sampai SMA sekitar 6 sampai  18 tahun.Â
Seragam sekolah dari SD sampai SMA, lazimnya memakai seragam nasional seperti kemeja putih dan bawahan merah untuk tingkat SD, kemeja putih dan bawahan biru untuk tingkat SMP, seragam putih dan bawahan abu untuk tingkat SMA dan seragam pramuka.Â
Berdasarkan peraturan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Pemendikbudristek Nomor 50 tahun 2022 tentang Seragam Sekolah bagi peserta didik jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.Â
Dalam aturan ini, di sebutkan  bahwa para peserta didik diperbolehkan mengenakan pakaian adat pada hari atau acara adat tertentu yang berasal dari berbagai macam suku bangsa seperti, sunda, jawa, Minang, Batak, Bali, Kalimantan, Maluku, Papua dan masih banyak pakaian adat dari suku daerah yang lain, yang ada di Indonesia.Â
Inovasi yang di lakukan Pemerintah terkait seragam adat untuk anak Sekolah pada dasarnya bertujuan baik, yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme dan pengenalan budaya daerah dari suku bangsa yang ada di Indonesia.Â
Dengan danya seragam baju adat, siswa diharapkan juga mengenal suku dan budaya yang beraneka ragam dari sejak dini, agar jika beranjak dewasa nasionalisme dan cinta akan budaya Indonesia masih tetap kokoh dan kuat.Â
Tetapi ada 3 hal menurut penulis, Â yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan pihak sekolah terkait seragam baju adat untuk anak Sekolah, yaitu:
1.Seragam Baju Adat hanya pada Kegiatan Tertentu
Sebaiknya seragam baju adat hanya pada kegiatan tertentu, misalnya acara Kartinian, acara 17 Agustus, hari sumpah pemuda, selebihnya siswa wajib memakai seragam seperti  nasional seperti biasa.
2.Seragam Baju Adat sifatnya tidak wajib