Mohon tunggu...
Achmad Irfan
Achmad Irfan Mohon Tunggu... Administrasi - KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

Saya Suka membaca dan menulis tentang sosial,politik, Hukum, Ekonomi, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tragedi Berdarah Kanjuruhan, Pentingnya Edukasi dan Etika Suporter

3 Oktober 2022   07:05 Diperbarui: 3 Oktober 2022   07:10 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tragedi berdarah, usai pertandingan Arema Malang dengan Persebaya Surabaya, Stadion Kanjuruhan Malang. (Sumber: Kompas TV)

Pertandingan Sepak Bola Liga 1, antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10), berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya. Tentunya ini memang duel bergengsi, derby Jawa Timur, emosi pemain dan suporter akan tersulut dan naik apabila tim kesayangannya kalah. 

Berdasarkan informasi dari dinas kesehatan Kabupaten/Kota, jumlah korban meninggal akibat tragedi berdarah tersebut sebanyak 125 orang. Penyebab Tragedi berdarah, menurut informasi dari Kapolda Jawa Timur  Irjen Nico Afinta, menjelaskan "Para penonton turun ke lapangan, dan berusaha mencari pemain untuk menanyakan  kenapa bisa kalah atau melampiaskan, terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," ujar Nico, saat memberikan keterangan di Mapolres Malang, Minggu (2/10).  

Ribuan suporter Arema Malang merangsek masuk ke dalam  lapangan berdesakan dan terjadi penumpukan, polisi mencoba mencegah secara himbauan dan persuasif kepada suporter Arema tetapi tidak berhasil. 

"Tragedi berdarah ini jangan sampai terulang kembali, tentunya ini mencoreng persepakbolaan Indonesia, pentingnya edukasi dan etika suporter sebelum menonton pertandingan agar penoton tertib dan teratur apapun hasil pertandingannya,," ujar penulis. 

Tragedi Kanjuruhan ini merupakan tugas bersama  antara Kemenpora, PSSI, Klub, Kepolisian, termasuk suporter agar berkoordinasi dengan baik dan mencegah agar tragedi berdarah ini jangan sampai terulang kembali. 

Indonesia bisa terancam terkena sanksi dari FIFA akibat tragedi Kanjuruhan ini, apalagi Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, pada tanggal 20 Mei sampai  11 Juni 2023 mendatang. 

Kita doakan semoga keluarga Korban yang meninggal diberi ketabahan dan kesabaran, korban yang masih dirawat di beri kesehatan, serta seluruh insan persepakbolaan di Indonesia bisa lebih tertib dan teratur  untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun