Secara pribadi, saya mengidolakan banyak sekali sosok pahlawan dalam kehidupan ini, baik pahlawan Internasional maupun pahlawan Nasional. Mahatma Gandhi, George Washington, Che Guevara, Cokroaminoto, Ki Hadjar Dewantara, Soekarno dan masih banyak lagi. Sosok-sosok ini sangat berkontribusi besar terhadap peradaban bangsanya masing-masing. Misalnya seorang Soekarno (sang Proklamator) yang berani menentang penjajah belanda dan akibatnya Beliau bebrapa kali dipenjara dan diasingkankarena dianggap berbeahaya oleh pemerintah belanda.
Untuk mengidolakan sosok pahlawan jaman dulu tidak begitu sulit, tetapi mencari sosok pahlawan masa kini, bagi saya susah-susah gampang. Susah karena pahlawan yang saya maksud adalah menurut defenisi saya pribadi, gampang karena mungkin banyak sekali orang lain diluar sana yang lebih pantas dikatakan sebagai seorang pahlawan. Menurut defenisi saya pahlawan adalah orang yang berani rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan kebaikan bangsanya. Dan menurut saya sosok itu ada pada sosok Susno Duadji (Sang Mantan Kabareskrim). Bagi orang lain mungkin tidak pantas menempatkan sosok Susno Duadji pada posisi terhormat ini, tetapi saya punya pertimbangan tersendiri karena sosok ini dikenal public lewat media dan sempat menjadi pemberitaan yang heboh di negeri ini.
Saya rasa pembaca sudah tahu siapa sosok Susno Duadji. Saya terkesan dengan apa yang pernah dikatakan oleh Susno Duadji “kita bisa memilih dalam hidup ini, membaca sejarah atau menciptakan sejarah”. Dan Susno memilih menciptakan sejarahnya sendiri. Mungkin sangat banyak pertanyaan yang muncul di benak kita semua tentang Susno, salah satunya adalah mengapa Susno tidak memilih diam terhadap kasus ini?mengapa Susno memilih membongkar kasus markus (makelar kasus) dan kasus pajak gayus Tambunan yang melibatkan oknum penegak hukum?. Susno Berani melawan arus dan membongkar kasus ini dengan konsekuensi dibenci oleh institusinya, ditinggalkan teman-temannya, bahkan mungkin di penjarakan, sebuah keputusan yang konyol bagi kebanyakan orang.
Ada kata bijak mengatakan “ sesungguhnya yang paling menakutkan adalah ketakutan itu sendiri”, maksudnya ketika kita tidak mampu melawan ketakutan, itulah maslah yang sesungguhnya. Dan sosok Susno adalah orang yang berani melawan ketakutan di dalam dirinya. Susno pernah berujar “saya tidak menyesal membongkar kasus ini, dan saya siap dengan resikonya walaupun nyawa taruhannya”. Jika ditinjau dari ilmu psikologis seorang Susno telah berani memilih keluar dari comfort zone (zona kenyamanan) hidupnya dan memilih zona penuh resiko dan tantangan. Jika diibaratkan seorang PNS (pegawai negeri sipil) seorang susno telah berani keluar dari pekerjaannya dan memilih menjadi pengusaha yang tak menentu pengahasilannya dan sangat beresiko. Mental seperti ini biasanya ada dalam diri seorang pahlawan. Pak Susno telah berani rela dibenci institusinya (Polri), terintimidasi, dipenjarakan dan dijauhkan dari keluarga dan segala kenikmatan hidup. Pak susno telah membuktikan mampu menggadaikan kebebasannya demi kecintaanya kepada institusinya danNegeri ini. Terlepas dia benar atau salah dalam beberapa kasus, tetapi berkat laporan Susno, Negeri ini terselamatkan dari Markus (makelar Kasus) dan pencuri uang pajak rakyat, penyakit kronis bangsa ini.Sudah selayaknya Segenap Negeri ini berterimakasih kepada pak Susno Duadji. Mental keberanian pak Susno adalah sosok pahlawan masa kini.
BANYAK ORANG PINTAR DI NEGERI INI, TETAPI SEDIKIT ORANG YANG PINTAR DAN PEMBERANI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H