Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Buka Puasa dengan Takjil yang Serba Manis

14 April 2023   23:58 Diperbarui: 15 April 2023   00:02 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka puasa dengan yang manis (dokumentasi pribadi)

"Berbuka puasalah dengan yang sayang, karena pakai takjil yang manis saja belum tentu bikin kenyang"

         

Ramadan selalu punya momen yang ditunggu semua umat muslim di seluruh dunia. Apalagi kalau bukan waktu maghrib atau identik yang kita kenal dengan buka puasa. Berhubung anggota keluargaku yang lain sudah punya agenda buka bersama diluar rumah, maka hari ini aku memutuskan untuk buka puasa sendirian di rumah saja. Sebenarnya, aku juga ada janji dengan temanku untuk bukber, tapi semua itu berujung wacana belaka.

Biar mood akhir pekanku tak terganggu dari rencana yang gagal, maka aku memutuskan untuk cari takjil yang serba manis untuk menjalani buka puasa hari ini. Alih-alih bukber yang batal, aku tetap optimis mencicipi setiap takjil yang aku makan. Lidahku mencermati rasa dari takjil satu per satu dan aku begitu menikmatinya sebab aku memang termasuk sosok yang suka makanan serba manis.

Saat buka puasa hari ini, aku sengaja mempersiapkan 6 hidangan yang rasanya manis. Ada kurma, wafer tiramisu, bubur kacang hijau, martabak cokelat kacang, alpukat milo kocok, sampai jus mangga harum manis. Dari enam jenis hidangan yang manisnya melebihi senyumku tersebut, aku paling suka dengan alpukat milo kocok yang tingkat kemanisan rasa buah dan susu bubuknya begitu terpadu. Apalagi buah alpukat juga berguna jaga kesehatan kulit saat puasa.


Dari semua hidangan yang tersaji di atas meja, ada satu makanan yang memang aku beli melalui layanan pesan online. Iya, martabak cokelat kacang baru saja aku pesan sore hari jelang waktu berbuka. Meski demikian, martabak itu agak telat sampai ke rumahku karena pengemudi yang mengantarnya terjebak macet di jalanan.

Inilah sebuah hari dalam Ramadan, yang mana aku buka puasa sendirian. Meski sempat pesimis di awal, tapi rasanya senang sekali masih diberi kesempatan untuk buka puasa dengan takjil yang serba manis. Walau aku tak mau terlalu sering makan yang manis supaya kondisi gula darahku tetap terkontrol.

 Akhir kata, penulis cuma mau bilang "berbukalah dengan aku. Selain diriku manis, aku juga masih cari pujaan hati dengan optimis"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun