Banyak diantara kita yang kadang bermalas-malasan saat Ramadan. Apalagi nuansa Ramadan tahun ini terasa adem cuacanya sehingga ada yang memilih rebahan sepanjang hari. Padahal banyak hobi saat Ramadan yang bisa kita lakukan untuk tetap produktif. Menonton dan mendengar kajian jadi hobi yang penulis lakukan demi melewati waktu puasa seharian.  Â
   Sejak awal Ramadan, hobi yang aku lakukan didukung kemajuan teknologi digital terkini. Menonton kajian bukan lagi mengharuskan kita kunjungan dari masjid ke masjid. Strategi yang paling ampuh yaitu dengan menyiapkan kuota atau berlangganan paket internet cepat. Setelah itu, caranya kita cukup nyalakan laptop dan akses YouTube untuk mulai streaming kajian-kajian dari ustad atau ulama favorit. Lebih mudah tanpa harus menghadiri pengajian secara langsung.
  Supaya tidak membosankan, hobi menonton juga aku seling dengan mendengar kajian. Ini sebagai bentuk upaya lain memanfaatkan indera pendengaran untuk raih ilmu baru dari ceramah agama. Banyak hal-hal positif yang aku rasakan selama menjalani hobi saat Ramadan ini.
  Biasanya, aku melakukan hobi tersebut secara harian dan bergantian. Durasi yang aku terapkan juga tak terlalu lama, hanya sekitar 1-2 jam saja. Dengan begitu hari demi hari saat Ramadan tak dihabiskan dengan percuma. Aku ingin menyerap ilmu agama setiap harinya biar bisa diamalkan untuk kehidupan sehari-sehari setelah bulan Ramadan berlalu.
Menonton Kajian Digital
     Buatku, menonton online bukan hal baru atau aktivitas asing yang jarang dilakukan. Biasanya, aku sudah merasakan nonton streaming untuk film-film Indonesia, termasuk film religi sekalipun. Berhubung aku berada pada momen Ramadan, maka sensasi menonton kajian secara digital tentang keagamaan harus diterapkan. Meski hanya sekadar menatap layar laptop saja.
     Hobiku menonton kajian digital diterapkan setelah salat witir. Maklum saja, ceramah yang ada di masjid domisiliku hanya satu kali seminggu. Entah tak ada dana untuk membayar penceramahnya atau memang jamaah yang minat menyimak ceramah secara langsung sudah mulai berkurang. Cuma setidaknya kita harus paham bahwa menimba ilmu keagamaan zaman sekarang bisa dilakukan dari segala tempat dan dalam keadaan apapun.
     Alhamdulillah, jaringan internet tetap lancar setiap aku menonton kajian digital melalui YouTube. Aku juga sudah punya daftar penceramah mana saja yang harus aku tonton saat Ramadan tahun ini. Misal:
- Pekan pertama Ramadan, aku memilih kanal YouTube, Adi Hidayat Official. Ada ketenangan jiwa yang aku rasakan setelah dituntun menjalankan ibadah cemerlang saat Ramadan. Pengetahuanku makin bertambah terhadap amalan-amalan apa saja yang harus dilakukan selama Ramadan dan memaknai manfaat puasa serta keutamaan puasa sebagai penghapus dosa.
- Pekan kedua Ramadan, aku menonton kajian online dari Ustadz Hanan Attaki. Dari ceramah keagamaannya, Ia menjelaskan seperti apa cara muslim dalam menghadapi masalah atau kekecewaan. Kajian keislaman tersebut begitu dekat dengan apa yang menimpaku kala itu.
- Pekan ketiga Ramadan, aku menonton nasihat kebajikan melalui kanal YouTube TonightShowNet. Talkshow malam tersebut sering menghadirkan Habib Husein Ja'far Al-Hadar. Dalam suatu kajiannya, Ia sering mengingatkan penonton untuk tetap bersabar meski sibuk dengan rutinitas yang kadang kala buat jengkel dan marah. Setiap nasihatnya begitu membekas dihatiku dan membuat diriku bisa lebih kontrol emosi selama Ramadan ini.
- Pekan keempat Ramadan, aku berencana menonton kajian digital dari Ustad Abdul Somad (UAS). Semoga saja, aku bisa dapat materi ceramah tentang ibadah-ibadah apa saja yang bisa dilakukan saat 10 hari terakhir Ramadan dan keutamaan malam Lailatul Qadar. Di penghujung Ramadan ini, aku ingin fokus berkonsentrasi menjemput malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan.
Mendengar Kajian Online