Ekosistem digital merupakan komponen paling berharga yang harus dibentuk bangsa Indonesia dalam era transformasi digital terkini. Sumber daya infrastruktur digital seperti software, hardware, dan devices harus tersinkronisasi dengan sumber daya manusia yang mumpuni atau cakap digital sehingga saling memberi dampak satu dengan lainnya. Dari fenomena ini, Kompasianer bisa melihat bahwa seorang yang melek digital mampu mengolah atau mendapat informasi secara cepat. Lebih dari itu, individu juga bisa tergabung dalam virtual community sebagai bentuk komunitas sosial yang hadir dalam dunia cyber.
Kemajuan teknologi dan informasi yang masif akan membentuk komunikasi dan interaksi berbasis virtual. Secara langsung atau tidak langsung, hal ini memengaruhi pola kehidupan antar manusia yang serba digital. Kemudahan akses melalui aplikasi dianggap bawa perubahan cepat yang menuntut setiap individu untuk bersikap adaptif. Kuncinya, kembali lagi pada manusia itu sendiri mau memanfaatkan teknologi dan memberi dampak seperti apa terhadap keberlangsungan ekosistem digital yang terbentuk.
Cita-cita besar membentuk ekosistem digital yang berdaulat sepatutnya didukung dari semua sisi. Tiap institusi harus berani adopsi teknologi untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi sehingga memudahkan brand atau merek yang dikelola lebih efektif dalam sistem operasional. Kondisi demikian juga bisa berdampak pada efisiensi biaya operasional perusahaan.
Ekosistem digital yang terintegrasi ini coba dihadirkan PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang meluncurkan kembali versi terkini dari aplikasi MyIndiHome. Konsep new excitement coba diperkuat untuk memudahkan para pelanggan IndiHome dalam mendapat pelayanan yang lebih memuaskan. Aplikasi daring yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja ini menjadi bentuk keniscayaan ekosistem digital sebagai strategi agar pelanggan tetap bertahan.
Menurut penulis, tampilan aplikasi MyIndiHome terlihat lebih keren. Sebagai pelanggan, aku suka mencari dan memilih paket langganan tambahan seperti saat aku aktivasi layanan video streaming Disney+ Hotstar. Selain pendaftaran paket yang mudah, pilihan metode pembayaran juga bisa dipilih melalui berbagai cara. Misal transfer bank, kartu debit atau kartu kredit, saldo myIndiHome, dan terbaru bisa bayar via dompet digital, LinkAja.
Dalam praktiknya, pelanggan juga bisa memakai aplikasi myIndiHome versi terbaru guna registrasi layanan IndiHome, aktivasi OTT video streaming, langganan fitur tambahan, lapor gangguan, cek atau bayar tagihan, info pemakaian, dan layanan promo menarik lain. Didalamnya, aplikasi dibuat dengan desain teknologi mumpuni seperti teknologi Container - Microservice yang dapat membantu mempercepat pengembangan aplikasi sehingga beragam fitur menarik sesuai kebutuhan dan masukan pelanggan bisa didapat hanya dalam satu genggaman. Aplikasi juga didukung penggunaan teknologi Native Apps untuk memberi kenyamanan, keamanan, dan kecepatan pelanggan menggunakan aplikasi tersebut, baik pada sistem operasi Android maupun iOS.
Atensi yang serius terhadap aplikasi myIndiHome menjadi pencapaian yang mendukung transformasi digital yang sering digaungkan Pemerintah. Potensi besar pada pengembangan aplikasi ini tak hanya berakhir sebagai tren saja, tetapi juga bisa menjangkau pelanggan-pelanggan baru dari berbagai pelosok di Indonesia. Kemunculan aplikasi diindikasi akan memberi pengalaman virtual bagi siapa saja yang terlibat pada ekosistem digital.
Dalam menciptakan ekosistem digital, komitmen memang harus diambil sebagai kebijakan atau solusi atas layanan perusahaan. Kemudian, dalam prosesnya harus diperhatikan terkait konteks digital bisa yang menjadi bentuk kedaulatan dalam setiap aktivitasnya. Dengan demikian, penggunaan teknologi melalui tangan-tangan manusia yang melek digital justru bisa membangun transformasi digital untuk Indonesia lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H