Film Nussa berasal dari serial YouTube yang tayang sejak November, 2018. Video-video dari serialnya tersebut telah ditonton sebanyak 2,1 juta kali. Jumlah subscribernya pun sudah mencapai 8,4 juta. Semoga saja raihan pemirsa di YouTube bisa mempengaruhi jumlah penonton yang turut menyaksikan Film Nussa di bioskop.
Dari YouTube, serial ini hijrah ke televisi. Sisipan ajaran agama yang menyasar ke anak-anak bisa ditonton lebih luas. Sinema Nussa sempat tayang di Net TV, Indosiar, Trans TV, dan salah satu kanal televisi Malaysia.
Seiring Sahabat Nussa yang menjangkau dunia, kisah Nussa dan keluarganya diangkat dalam format layar lebar. Dari masa produksi, Film Nussa sempat dicap taliban oleh sekelompok oknum hanya karena ada pakaian yang dianggap kearab-araban. Pakaian Nussa dengan gamis dan kopiah maupun Rarra dengan jilbabnya dianalogikan seperti anak-anak dari Afghanistan. Tapi, tudingan itu tak berpengaruh sama sekali.
Setelah tuai kontroversi, Film Nussa justru menunjukkan taringnya satu per satu. Tayang perdana pada 8-18 Juli 2021 lalu, film ini disambut hangat oleh para penonton di Korea Selatan. 25th Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) memutarkan film Nussa pada kategori Family Section. Pada festival film tersebut, film ini tayang bersama dua film Indonesia lain, yaitu film Paranoia karya Riri Riza dan Death Knot karya Cornelio Sunny.
Dibanding film animasi buatan Malaysia, jelas film Nussa karya anak bangsa lebih unggul. Dari sisi grafis, film Nussa tampil memukau. Perpaduan warna warni menarik menjadi kekuatan secara visual. Sorot mata dari tokoh-tokoh kartun bernama Nussa dan Rarra juga seolah ikut berbicara. Kerja kreatif yang cerdas ini disuguhkan dari tangan-tangan terampil studio animasi The Little Giantz dan 4Stripe Productions.
Tanpa menawarkan cerita imajinasi fiksi, film Nussa justru fokus mengungkap kegelisahan batin yang dialaminya. Sebagai anak cerdas dalam sains dan juara bertahan, Nussa (Muzakki Ramdhan) begitu terobsesi ikut lomba seputar sains. Namun, kemunculan Jonni (Ali Fikry) sebagai murid baru menjadi saingan tersendiri bagi Nussa.
 Disisi lain, Jonni dan Nussa punya kesamaan. Mereka kurang mendapat dukungan dan semangat dari orangtuanya untuk ikut lomba. Ayah dari Nussa, Abba (Alex Abbad) tak mampu memenuhi janjinya untuk pulang dari luar negeri dan menemeni Nussa mempersiapkan lomba. Selain itu, Papa Jonni (Imam Darto) dan Mama Jonni (Maudy Koesnaedi) juga sibuk dengan urusannya masing-masing.
Siapakah yang akan bantu mereka untuk persiapan lomba? Mungkinkah salah satu diantara mereka menang dalam lomba sains tersebut??
Sejatinya, kisah dalam film Nussa punya versi tersendiri dibanding serialnya. Pesan moral dalam film anak ini dikemas dekat dengan keseharian dan bernada lembut. Tak ada kesan menggurui yang dihadirkan dari setiap tokoh didalamnya.
Dengan latar agama Islam, film Nussa tampil membanggakan. Tak terlihat eksklusif justru film ini lebih banyak menampilkan sisi edukatif. Ada inovasi terhadap teknologi yang menyasar pada cerita ditengah perkembangan anak zaman kiwari.
Film Nussa resmi tayang di layar bioskop Indonesia sejak 14 Oktober 2021. Animo penonton terus membludak. Dibeberapa studio, semua tiket laku terjual. Film ini hampir tembus 500.000 penonton dan mungkin saja akan terus bertambah karena jumlah layar makin banyak. Tim distribusi dan promosi dari Visinema Pictures terus membidik target penonton dari berbagai usia.