"Budaya kita memang beda, tapi kita harus saling melengkapi karena KITA itu INDONESIA"
Indonesia punya keanekaragaman suku bangsa dari Sabang sampai Merauke. Pluralitas tersebut diusung dengan tradisi budaya yang memiliki ciri khas masing-masing.
Salah satunya, budaya dari ujung timur Indonesia, Papua. 255 suku asli Papua tentu punya cerita tersendiri. Dari ratusan suku tersebut, penulis mulai kenalan dengan Suku Kamoro.
Penulis mengetahui Suku Kamoro pertama kali sejak menonton film pendek bertajuk Maramowe (The Kamoro Carver).
Film pendek ini bisa ditonton melalui kanal YouTube, Maramowe Foundation. Karya film tersebut juga sempat masuk kurasi nominasi film pendek untuk Festival Film Indonesia (FFI) 2019.
Film bercerita tentang seorang anak lelaki bernama Timotius Emaru yang menjatuhkan ukiran milik bapaknya. Sejak saat itu, Ia dihantui perasaan bersalah.
Di sisi pergaulan, Timo mulai digoda oleh teman-temannya untuk menggunakan teknologi seperti handphone. Kemajuan zaman yang pesat membuat generasi muda di Papua meninggalkan tradisi budayanya.
Berbagai cara dilakukan Timo untuk lari dari masalah hidup yang dihadapi. Lama-kelamaan, Ia mulai berupaya kembali menekuni tradisi budayanya, salah satunya dengan belajar untuk mengukir.
Kerja kerasnya berhasil membawa karya ukirannya pada salah satu pameran budaya di Swiss saat Timo beranjak dewasa.