Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nikmati Hidup di Jalur Musik dalam The Music of Silence

20 Mei 2020   17:01 Diperbarui: 21 Mei 2020   15:47 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Akun instagram @my_grace_story

Musik memang indah. Itu bisa membuat bahagia meski dalam keheningan.

     Siapa Kompasianer yang masih ingat dengan Fiersha?
Seorang penyanyi yang menjadi juara 3 dari ajang pencarian bakat bertajuk Mamamia. Ajang bernyanyi yang didukung oleh mamanya tersebut membuat gadis kelahiran tahun 1993 itu memiliki bakat yang luar biasa. Meski, Ia seorang tuna netra.

Penulis menjadi salah satu penggemarnya masa itu. Aku paling ingat saat Fiersha berhasil menyanyikan lagu "CINTA" yang pernah dipopulerkan oleh Melly Goeslaw dan Krisdayanti. Dalam penampilannya, Ia bernyanyi dengan penghayatan yang mampu menyentuh hati penonton yang melihatnya.

Lama tak terdengar kabarnya, kini Fiersha sudah mantap berjilbab dalam keseharian. Ia juga disibukkan untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Ia berhasil melewati keterbatasan dengan segudang prestasi yang tidak mudah dilalui.


Perjuangan, kerja keras, dan kesabaran Fiersha itu aku lihat kembali saat menonton sebuah film asing di Mola TV. Ada cerita yang hampir sama dialami oleh seorang penyanyi ternama di dunia. Penyanyi yang berhasil mewujudkan impiannya dengan kejujuran dan kedisiplinan yang kuat dalam bermusik.

Bagi Kompasianer penggemar musik opera, pasti sudah tidak asing dengan nama dan suara Andrea Bocelli. Penyanyi ini sudah mengalami kebutaan sejak kecil. Film The Music of Silence menjadi film biopik dari penyanyi tenor tersebut.

Film The Music of Silence diadaptasi dari kisah nyata kehidupan penyanyi, penulis lagu, dan produser dari Italia bernama Andrea Bocelli. Ia lahir dengan glaukoma bawaan. Sampai saat usia 12 tahun, Ia harus buta karena matanya terkena bola ketika sedang bermain sepak bola. Di tengah segala keterbatasan, Ia melanjutkan impiannya untuk jadi penyanyi. Di film ini, sosok Andrea Bocelli diperankan oleh tokoh alter ego bernama Amos Bardi.

Berkat tekadnya, Amos Bardi kecil (Matteo Pittiruti) mulai diorbitkan oleh Paman Giovanni (Ennio Fantastichini). Ia lolos ke final Piala Margherita meski usianya masih terbilang dini. Ia juga mulai mengenal sahabatnya yang menemani masa-masa belajar sampai masa terpuruknya.

Hasrat Amos Bardi remaja (Toby Sebastian) untuk bermusik tentu ingin menghapus steorotipe saat tuna netra yang belajar alat musik hanya menjadi tukang pijat saja. Diskriminasi kerap didapat saat Ia harus belajar bersama teman-teman non disabilitas lain dalam lingkup pendidikan inklusi. Kesulitan beradaptasi membuat Ia sempat terpukul dan membawa pada kehidupan klub malam.

Orang tua dan pamannya selalu mendukung karirnya. Amos Bardi bisa lulus sekolah dengan campur tangan Ettore (Francesco Salvi), seorang pensiunan manajer bank yang mengajarinya di rumah. 

Meski kondisinya berbeda, Ia tetap sadar bahwa pendidikan begitu penting dalam hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun