Stres bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Terlebih pada mereka yang bekerja dengan rutinitas tinggi. Stres pun menjadi sebuah penyakit yang kerap hinggap pada masyarakat di kota-kota besar seperti Jakarta. Dampak buruknya, stres bisa membuat seseorang cepat emosi dan tidak bisa berpikir tenang.
Kehidupan yang selalu tenang, bahagia, dan nyaman tentu sangat diharapkan oleh siapa saja. Ada tiga hal penting yang harus dijaga agar kondisi masing-masing Kompasianer bisa selalu sehat dan bahagia. Pertama soal pola makan, kedua pola gerak tubuh, dan ketiga kelancaran energi dalam tubuh.
Terkait pola gerak tubuh, banyak pilihan yang bisa dilakukan, salah satunya dengan berolahraga. Untuk itu, Rabu, 4 Oktober 2017, Kompasianer berkesempatan ikut serta acara Kompasiana Nangkring dengan tema fit, aktif, dan produktif. Nangkring di Ballroom The Akmani Hotel, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat kali ini juga disponsori oleh Geliga Krim yang terkenal sebagai produk yang membebaskan pegal saat berolahraga.
Sebelum berolahraga Kompasianer juga harus melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak mengalami cedera. Seorang Ryuji Utomo yang hadir sebagai pembicara pada nangkring kali ini juga bercerita pernah mengalami cedera di tahun 2014 pada suatu kegiatan olahraga di Brunei Darussalam.
"Kita harus lebih banyak melakukan latihan rutin agar olahraga yang kita lakukan bisa bebas pegal" ujar Ryuji Utomo sebagai pesepak bola tim nasional. Berikut ini ada beberapa tips dari Ryuji Utomo yang bisa Kompasianer jalankan untuk mengatasi stres :
1. Tenangkan diri dan berlibur
Banyak cara yang bisa Kompasianer lakukan untuk menenangkan diri. Cara yang paling mudah yaitu berjalan-jalan sekedar untuk melepaskan penat, bisa mengunjungi taman kota atau tempat-tempat sunyi. Pada kesempatan ini, Kompasianer diharuskan untuk melupakan sejenak keseharian yang biasa dilakukan.
2. Teman dan keluarga harus memberi dukungan
Curhat ke teman dan keluarga juga bisa menjadi solusi yang bagus untuk mengatasi stres. Dengan menceritakan masalah pekerjaan Kompasianer kepada orang-orang terdekat, paling tidak sedikit melepas beban pikiran. Kompasianer juga harus mempertimbangkan kepada siapa Kompasianer menceritakan keluh kesah. Kompasianer tentu harus curhat kepada orang yang tidak memberikan justifikasi kepada kita sendiri.
3. Makan teratur